Kerja di Jepang Bisa Digaji Puluhan Juta! Simak Sektor Favorit dan Persyaratannya

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Jepang saat ini mencapai sekitar 630 ribu orang, sementara pekerja migran Indonesia baru mengisi sekitar 10.181 posisi.

Angka ini masih tertinggal jauh dari Vietnam yang menguasai 59% pangsa pasar tenaga kerja di Jepang, sementara Indonesia hanya 12%.

Karding menilai peluang kerja bagi WNI di Negeri Sakura sangat besar karena Indonesia tengah menikmati bonus demografi. Sementara itu, Jepang kekurangan tenaga kerja akibat populasi yang menua.

Untuk memanfaatkan peluang ini, ia berencana mengunjungi enam provinsi di Jepang untuk bertemu langsung dengan perusahaan dan pemerintah setempat guna membuka akses lapangan kerja yang lebih luas.

Adapun sektor yang paling banyak dicari Jepang untuk diisi oleh pekerja Indonesia, yaitu konstruksi, teknik, kesehatan, peternakan, manufaktur, industri perhotelan, hingga operator komputer.

Bahkan, Jepang kini membutuhkan tenaga keamanan dan sopir dalam jumlah besar, seiring fakta bahwa 30% penduduknya berusia di atas 60 tahun.

Bagi WNI yang ingin bekerja di Jepang, ada beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan.

Pertama, pahami persyaratan program SSW, termasuk sertifikat keterampilan (Skill Test) dan kemampuan bahasa Jepang minimal N4.

Kedua, pilih sektor kerja yang sesuai dengan kemampuan dan minat.

Ketiga, daftarkan diri melalui agen penyalur resmi yang terdaftar di P2MI untuk memastikan proses keberangkatan aman dan legal.

Terakhir, persiapkan diri secara fisik, mental, dan budaya agar adaptasi di Jepang berjalan lancar.

Dengan peluang yang terus terbuka dan kebutuhan tenaga kerja yang tinggi, Jepang menjadi salah satu negara tujuan kerja yang paling menjanjikan bagi WNI.

Namun, kesiapan dan legalitas dokumen tetap menjadi kunci agar perjalanan mencari rezeki di Negeri Sakura bisa sukses dan aman.***

Sumber: pojok1