Jokowi memang terlihat memainkan kasus ijazahnya ini karena tiba-tiba saja merasa direndahkan dan dihina.
Dan tiba-tiba pula, berangkat ke Jakarta melaporkan ke Polda Metro Jaya.
Awalnya disebut 5 orang inisial, lalu sempat ditarik lagi dan dibenarkan lagi.
Bahkan Aryanto Sutadi, penasihat Kapolri, memakai diksi banyak sekali akan jadi tersangka karena banyak ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi.
Dikira akan sat-set langsung ada tersangkanya, ternyata tak bisa maunya pihak Jokowi saja. Mungkin sudah ada pihak-pihak yang kena marah, karena leletnya kasus ini.
Kalau di masa Jokowi, pastilah kasus ijazah ini sudah selesai. Nasib Roy Suryo Cs mungkin akan persis kayak Gus Nur dan Bambang Try.
Intimidasi akan berseliweran sembunyi-sembunyi, bahkan terang-terangan.
Saat ini saja pengakuan Roy Suryo sudah diintimidasi, bahkan oleh seorang Wakil Menteri di era Jokowi.
Tapi ini era Prabowo. Tak ada jalan pintas. Roy Suryo Cs kalah pun, mungkin tak akan berhenti persis kayak tak berhentinya Jokowi dari dunia politik.
Apalagi purnawirawan TNI itu. Mereka akan menunggu respon pasti dari gedung DPR seperti apa.
Jokowi tak berhenti dari dunia politik, orang tentu juga tak berhenti mempertengkarkan apa yang sudah dan akan ddilakukannya
Forum Purnawirawan TNI belum merespon saja, respon dari pimpinan DPR sudah maju mundur.
Sekelas Sufmi Dasco Ahmad harus kembali mengulang bahwa surat usulan itu belum sampai ke mejanya, sesuatu yang jauh hari sudah disebutkannya juga di hadapan wartawan.
Forum Purnawirawan TNI pastilah akan bersikap, ditolak atau diterimanya surat usulan itu. Semua tak akan berhenti apa pun sikap yang akan diambil. Tak akan kosong melompong saja.
Partai-partai juga akan melihat dan menunggu. Kasus ijazah Jokowi dan pemakzulan Gibran ini tak kosong juga dari segi suara. Pro-kontra dari dua kasus ini mengandung suara di dalam.
Partai-partai akan lebih menimbang suara ini ketimbang siapa yang benar dan salah, atau pihak mana yang menang dan kalah nantinya.
Anies Baswedan memang kalah dalam Pilpres lalu, tapi tiga partai yang mengusungnya suaranya naik secara signifikan. NasDem, PKB, dan PKS.
Makanya hampir tak ada partai-partai yang mau jelas bersikap.
Menunggu reaksi publik dan ke mana arah angin akan berhembus. Dua kasus ini akan hilang dengan sendirinya nanti, tapi entah sampai kapan? ***
Artikel Terkait
TNI Gagalkan Aksi Begal & Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Disita
Kalah Telak! Mr J PSI Tumbang di Tangan Anak Buah Prabowo
Pemkot Surabaya Gandeng Densus 88, Ini Tujuan dan Langkah yang Akan Dilakukan
Prabowo Izinkan Jokowi Diadili? Ini Kata Pengamat Soal Sinyal Purbaya