"Pelarangangan terhadap orang Islam dan kristen di bunker adalah perbuatan yang nista," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Profesor Sudarnoto Abdul Hakim kepada Republika, Kamis (19/6/2025).
Sudarnoto menambahkan, apa yang dilakukan Israel itu semakin membuktikan bahwa Israel sudah tidak memperdulikan hukum internasional. Hak-hak dasar manusia, sebagaimana yang diatur dalam hukum humaniter internasional telah dilanggar. Warga sipil, apapun agamanya, harusnya memperoleh perlindungan maksimal, tidak boleh dibiarkan sehingga menjadi korban.
"Pihak penguasa Israel telah mendiskriminasi warga atas dasar agama sehingga mereka akan menjadi korban dalam pertentangan bersenjata Iran dan Israel," ujarnya.
Sudarnoto mengatakan, daftar kejahatan Israel semakin bertumpuk dan tidak ada alasan untuk tidak memberikan sanksi kepada Israel dan menangkap Benjamin Netanyahu. Semua negara cinta kemanusiaan, damai dan kedaulatan harus bergerak bersama-sama memaksa Israel hentikan agresi yang sangat menjijikkan.
"Apa yang dilakukan oleh Iran sudah benar memberikan perlawanan terhadap imperialisme Israel, semoga Israel rontok," kata Sudarnoto.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Palestina beragama Islam dan Kristen yang tinggal di Israel mengatakan bahwa mereka tidak diberikan akses masuk ke bunker. Padahal sebelumnya mereka dibolehkan masuk ke tempat perlindungan bawah tanah itu di tengah gempuran rudal Iran.
Diskriminasi itu dialami warga yang tinggal di Jalan Yehuda Hayamit. Mereka mengatakan kepada Middle East Eye bahwa mereka telah diberi tahu bahwa kode masuk yang memberi mereka akses ke tempat perlindungan tersebut telah diubah. Ini setelah sekitar 12 orang dari mereka berlindung di sana dalam beberapa hari terakhir saat sirene berbunyi, menyusul serangan rudal Iran yang menargetkan Tel Aviv di dekatnya.
Mereka mengatakan bahwa kejadian tersebut menyoroti diskriminasi dan bahaya yang mereka hadapi sebagai warga Palestina di Israel bahkan di salah satu kota campuran di negara tersebut. Di mana sekitar sepertiga penduduknya tetap menjadi warga Palestina.
Nasir Ktelat (63 tahun), seorang pria dengan masalah kesehatan yang tinggal di apartemen lantai empat di seberang jalan dari tempat perlindungan, mengatakan bahwa dia dan orang lain dari kediamannya telah diberi akses oleh seseorang dari komite pembangunan mereka. Dia mengatakan bahwa merupakan hal yang biasa bagi mereka yang tinggal di gedung-gedung tua di dekatnya untuk berkumpul di tempat perlindungan ketika sirene berbunyi.
Namun, Nasir mengatakan ketika mereka memasuki tempat penampungan itu selama akhir pekan, mereka dibuat merasa tidak diterima oleh warga Israel yang tinggal di gedung baru.
"Jelas mereka tidak senang melihat kami," kata Ktelat.
"Kami berjumlah sekitar 12 hingga 15 orang Muslim dan Kristen dari gedung di dekat situ. Tentu saja, kami merasa tidak diterima, tetapi kami tidak peduli," ujarnya.
Keesokan harinya, kata Ktelat, mereka telah kembali dan diizinkan masuk tetapi sekali lagi disampaikan bahwa mereka tidak diterima.
"Pada akhirnya, mereka memberi tahu kami bahwa itu adalah saat terakhir," katanya.
"Mereka berkata, 'Kami telah membuat keputusan bahwa kami tidak ingin anda datang, dan kami akan mengubah tata tertibnya.' Seorang penghuni gedung itu tampak simpatik, tetapi tetap mengatakan kepada mereka bahwa semua penghuni setuju bahwa mereka tidak boleh diizinkan menggunakan tempat penampungan itu," kata Nasir Ktelat.
Nasir mengatakan, Jalan Yehuda Hayamit merupakan campuran antara tempat tinggal lama dan bangunan baru. Warga Yahudi Israel yang tinggal di bangunan lama di lingkungan itu tampaknya masih diizinkan masuk ke tempat penampungan itu.
Sumber: republika
Artikel Terkait
SOSOK Politisi Ungkap Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Berani Bongkar Nama-Nama Yang Terlibat!
Apakah Prabowo Tidak Akan Memecat Mendagri Tito dan Menghukum Gubernur Bobby Atas Sengketa 4 Pulau Aceh?
Surat Terbuka Untuk Presiden Prabowo Subianto: Mendagri Bermain Api di Lautan Minyak, Pak Presiden, Kapan Tito Dicopot?
Gempar Ratusan Mayat Berceceran di Jalan Raya Cikoneng Ciamis, Sopir Mitsubishi L300 Pingsan!