GELORA.ME - Arkeolog menemukan harta karun emas di kuil Wat Dhammmachak Sema Ram yang berada di Sung Noen, Thailand.
Dilansir dari Archaeology Magazine, Senin (12/5/2025), kuil ini terkenal menyimpan Patung Buddha yang sedang berbaring tertua di Thailand yang memiliki panjang 43 kaki.
Penemuan harta karun ini terjadi dalam pekerjaan restorasi dan konservasi di kuil yang sudah berusia 1.300 tahun tersebut.
Para arkeolog menemukan emas melalui penggalian sistem drainase, tepatnya di bawah patung batu berpasir dan patung Buddha berbaring.
Lantas, harta karun apa saja yang ditemukan tim arkeolog?
Temuan perhiasan logam sejak periode Dvarawati
Pertama, dilansir dari Popular Mechanics, Rabu (14/5/2025), ditemukan sebuah bejana keramik dari penggalian sistem drainase sedalam 4 kaki, di bawah patung batu berpasir.
Di dalam wadah itu, terdapat 33 ornamen kuno dari emas, perak, dan perunggu, menurut pernyataan dari Departemen Seni Rupa Thailand.
Rincian dari ornamen-ornamen tersebut termasuk anting-anting perak, cincin emas, dan sepasang anting-anting perunggu.
Pehiasan tersebut diketahui memiliki model yang sama dengan perkakas lain dari periode Dvarawati yang telah ditemukan di berbagai belahan dunia.
Barang-barang dari periode Dvarawati ini ditengarai sudah ada sejak 1300 tahun yang lalu pula, seusia dengan kuil Wat Dhammmachak Sema Ram.
Setelah penemuan satu kotak harta karun tersebut, para arkeolog segera menggali lebih banyak.
Mereka melakukan penggalian kedua di sekitar patung Buddha berbaring terpanjang dan tertua (dibuat sekitar 657 M) di Thailand itu.
Temuan lembaran emas, timah, dan logam bercampur tanah liat berukiran rumit
Dari penggalian kdua, tim arkeolog menemukan tiga harta karun baru, yaitu lembaran logam tempa yang dilapisi dengan seni rumit yang dibuat dengan teknik repoussé.
Temuan pertama yaitu lembaran emas persegi panjang yang berukuran sekitar tiga inci dikali lima inci dan bergambar tokoh Buddha yang sedang duduk dengan pose guru.
Sosok tersebut dilengkapi dengan ikal spiral, cuping telinga yang memanjang, dan jubah di salah satu bahunya, disertai dengan lingkaran cahaya besar.
Ada sebuah lubang kecil di sudut kanan atas karya seni tersebut.
Direktur Jenderal Departemen Seni Rupa, Phanombutr Chantrachot, mengatakan bahwa lubang itu menunjukkan bahwa karya tersebut kemungkinan digantung dengan tali untuk dipajang atau dikenakan seseorang.
Sementara itu, lembaran repoussé kedua terbuat dari paduan timah yang juga menampilkan representasi Buddha dalam bingkau melengkung.
Karya ini berukuran sekitar 4,5 inci dikali 6 inci dilengkapi dengan gambar dua orang pendamping di samping figur Buddha,
Gambar pendamping Buddha yang di sebelah kiri sudah pudar dan tidak terlihat karena rusak.
Pendamping di sebelah kanan dimungkinkan merupakan perwujudan dewa Brahma.
Lembaran ketiga terbuat dari logam bertumpuk yang dijejalkan ke dalam tanah liat padat dengan semen di antara logam tersebut.
Chantrachot mengatakan bahwa tidak jelas berapa jumlah lapisan logam karena sudah rusak.
Namun, walaupun sudah rusak, terdapat ukiran lokasi di belakang kepala Buddha yang sedang berbaring.
Hal itu membuat para ahli percaya bahwa karya seni tersebut merupakan semacam persembahan ritual yang sengaja dipendam di bawah patung Buddha
Penemuan harta karun ini telah dibuatkan katalog serta dilestarikan di Museum Nasional Phimai.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
SERU! Babak Baru Prabowo vs Jokowi: KODE Presiden Langsung Lahap Bubur Panas Bagian Tengah, Bukan Lagi Pinggiran
ANEH! Kasus Ijazah Jokowi Dihentikan, Pengamat Beberkan Kejanggalan Kwitansi SPP Jokowi di UGM
Terungkap! Prabowo Kerahkan TNI Kawal Kejaksaan Saat Bos Sritex Ditangkap, Ternyata Ada Peran Geng Solo Mase di Mega Korupsi Bansos?
Skandal Its Anggi Viral: Video Bocor di Terabox hingga Telegram Bikin Heboh Netizen