Politisi Ade Armando menilai Roy Suryo telah blunder setelah menuduh kepemilikan ijazah palsu Jokowi dari UGM.
Roy Suryo begitu ngotot bahwa ijazah yang ditelitinya dari internet belum tentu foto dari dokumen ijazah mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
Kecerobohannya ini bisa mengantarkannya berhadapan dengan hukum dan terancam penjara.
“Saya rasa Roy Suryo punya masalah kejiwaan, dia punya masalah psikologis karena itulah dia terpaksa berurusan dengan pengadilan karena terkait ijazah S1 Jokowi,” kata Ade Armando di kanal YouTUbe Cokro TV.
Roy diketahui sudah diperiksa Polri sejak 15 Mei lalu, setelah dia mengatakan ijazah UGM Jokowi tahun 1985 itu palsu.
Menurut Ade, hampir pasti tuduhan Roy Salah, yang dia tuduhkan ijazah palsu, itu adalah sejumlah dokumen yang seolah-olah ijazah Jokowi yang tersebar di internet.
Dan orang yang mengupload dokumen mengaku bahwa ijazah tersebut mungkin bukan ijazah Jokowi asli.
Yang jadi masalah, Roy Bersikeras ijazah Jokowi palsu.
“Tidak sebaiknya Roy mengaku salah saja, kenapa dia tidak jujur saja ke publik dia salah menyangka dan tidak ditarik saja tuduhannya,” katanya.
“Ya lebih baik itu Roy Suryo lebih baik meminta maaf ke Jokowi, ke publik, itu lebih baik daripada berurusanh dengan hukum,” katanya.
“Seseorang yang populer tidak akan bisa menerima menurunnya popularitas, akibatnya dia kini menghadapi risiko dinyatakan bersalah dan masuk penjara,” kata dia.
Ade menjelaskan, Roy Suryo adalah lulusan dari Ilmu Komunikasi UGM dan tidak terkait dengan pakar telematika.
Selain itu, beberapa hasil penelitiannya juga tidak semuanya tepat.
Setidaknya ada dua keputusan Roy Suryo dalam mendeteksi foto itu ternyata salah.
 “Ia pernah mengklaim menemukan Lagu Indonesia raya, yang lebih lengkap dari yang ada sekarang, belakangan salah,” ujarnya.
Kemudian, kedua Foto toples, yang diduga Arika Sari Dewi secara online.
Roy mengkaim foto tersebut asli, belakangan terungkap itu foto waria dari Thailand. ***
Sumber: suaramerdeka
Foto: Politisi Ade Armando/Net
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya