Jokowi Ngaku Ogah Kalah jika Nyalon Ketum PSI, Analis: Cuma Basa-basi Politik Saja!

- Jumat, 16 Mei 2025 | 22:10 WIB
Jokowi Ngaku Ogah Kalah jika Nyalon Ketum PSI, Analis: Cuma Basa-basi Politik Saja!


Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menilai jika pernyataan Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi cuma basa-basi belaka. Hal itu disampaikan Jamiluddin menanggapi soal ucapan Jokowi sebelumnya yang mengaku tak ingin kalah bila maju sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Pernyataan Joko Widodo tak ingin kalah bila maju jadi ketum PSI tampaknya hanya basa-basi politik saja," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Jumat (16/5/2025).

"Peluang kalah bila Jokowi maju jadi calon ketum PSI sangat kecil. Sebab, PSI selama ini sangat mengidolakan Jokowi. Karena itu wajar bila PSI memberi dukungan penuh kepada Jokowi selama 10 tahun menjadi presiden," sambungnya. 

Menurutnya, bila Jokowi maju jadi calon ketum, maka pemilihan akan berlangsung formalitas belaka. Bahkan Jokowi berpeluang tinggal dikukuhkan menjadi ketum PSI menggantikan posisi putra bungsunya, Kaesang Pangarep untuk periode lima tahun mendatang. 

"Bila Jokowi jadi ketum tidak dengan sendirinya bisa membawa PSI menjadi partai menengah. Sebab, persaingan sesama partai politik yang ketat. Karena itu tidak mudah bagi partai gurem seperti PSI dalam waktu singkat bisa menyodok ke partai menengah," ujarnya. 

Apalagi, kata dia, Jokowi selama menjadi presiden selalu menjadi sosok kontroversial. 

Hal itu justru semakin meningkat setelah Jokowi lengser dari presiden. 

"Jadi, Jokowi sesungguhnya sangat resisten bila menjadi ketum PSI. Tingginya resistensi Jokowi kiranya menjadi titik lemah bila memimpin PSI," pungkasnya. 

Sinyal Jokowi Maju Ketum PSI

Sebelumnya, mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengeklaim masih menghitung-hitung kans untuk mendaftar diri maju dalam pemilihan Ketua Umum PSI. 

Alasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak ingin mengalami kekalahan jika nantinya berniat maju untuk menggantikan posisi Kaesang Pangarep sebagai ketum partai tersebut.   

"Jangan sampai, kalau saya mendaftar, nanti saya kalah," kata Jokowi ditemui wartawan di Solo, Rabu (14/5/2025). 

Selain itu, Jokowi juga menanggapi ketika ditanya oleh awak media tentang peluang melawan putra bungsunya Kaesang Pangarep dalam perebutan kursi Ketum PSI. 

"Kalau saya mendaftar, mungkin yang lain enggak mendaftar, mungkin," ucap Jokowi sambal tertawa. 

Didoakan Gantikan Kaesang di PSI

Diketahui, nama Jokowi santer disebut-sebut bakal menjadi kandidat Ketum baru PSI. Kabar itu mencuat menjelang PSI bakal menggelar kongres perdana di Solo, Jawa Tengah pada Juli 2025 mendatang. Dalam acaara kongres itu, PSI bakal memilih ketum baru untuk menggantikan pucuk pimpinan yang kini dipegang oleh Kaesang Pangarep.  

Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman berharap Presiden ketujuh RI Joko Widodo alias Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (ketum) PSI. 

Saat ini, PSI telah membuka pendaftaran Pemilihan Umum (Pemilu) Raya posisi Ketum dari 13 Maret sampai 18 Juli 2025. 

Saat ditanya lebih lanjut apakah ada kemungkinan Jokowi akan mendaftar, Andy tak mau menjawab. 

"Kami doakan (Jokowi daftar calon ketum PSI)," ujar Andy di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa 13 Mei 2025. 

Jokowi sendiri sempat mencetuskan mengenai partai super terbuka (Tbk). 

Ide ini lantas disambut oleh PSI dengan menggelar Pemilu Raya untuk pemilihan ketua umum. 

Andy mengakui pembahasan menggelar Pemilu Raya ini juga berangkat dari ide Jokowi. 

"Jadi begitu Pak Jokowi bilang bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketum dipilih secara langsung dan lain sebagainya," jelasnya.

Sumber: suara
Foto: Presiden ke-7 Jokowi/Net

Komentar