Sebuah video yang merekam momen audiensi antara pengusaha lokal dan pihak PT
    Chandra Asri Alkali (CAA) di Kawasan Industri Krakatau, Kota Cilegon,
    menjadi perbincangan hangat di media sosial. Audiensi yang berlangsung dalam
    ruangan penuh sesak itu memperlihatkan ketegangan saat para pengusaha lokal
    menyuarakan tuntutan mereka terhadap pelaksanaan proyek senilai triliunan
    rupiah tersebut.
  
  
    Dalam rekaman video yang beredar, tampak ruangan audiensi dipadati oleh
    peserta hingga beberapa pengusaha terpaksa berdiri mengitari meja pertemuan.
    Suasana sempat memanas ketika salah satu pengusaha menyampaikan aspirasi
    dengan nada tegas melalui penerjemah agar pihak CAA memberikan porsi
    pekerjaan secara langsung kepada pelaku usaha lokal, tanpa melalui proses
    lelang.
  
  
    Gugatan Ijazah Jokowi Masuk PN Sleman, Nama Rektor UGM hingga Dosen
    Pembimbing Diseret
  
  
    "Porsinya harus jelas, tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin, tanpa ada
    lelang, bagi, selesai, clear," ujar salah seorang pengusaha yang terekam
    dalam video.
  
  
    Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota
    Cilegon, Mulyadi Sanusi, membenarkan bahwa dalam audiensi tersebut memang
    ada permintaan agar pekerjaan senilai Rp5 triliun dalam Proyek Strategis
    Nasional (PSN) itu dapat dialokasikan kepada pengusaha lokal.
  
  
    “Kami dari Kadin, bersama Hipmi dan pelaku usaha lokal lainnya, hadir dalam
    audiensi itu untuk menegaskan bahwa kami tidak ingin hanya menjadi penonton.
    Proyek senilai Rp15 triliun ini harus memberikan dampak nyata bagi pengusaha
    lokal,” terang Mulyadi.
  
  
    Sebagai informasi, PT Chandra Asri Alkali (CAA) merupakan anak perusahaan
    dari PT Chandra Asri Pacific Tbk yang sedang membangun pabrik Chlor Alkali
    dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) di Kota Cilegon. Proyek tersebut masuk
    dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total nilai investasi
    sebesar Rp15 triliun.
  
  
    Persitiwa viral ini menjadi sorotan netizen, terutama mengenai transparansi
    dan pemerataan kesempatan dalam proyek-proyek besar yang dilaksanakan di
    daerah.***
  
  
    Sumber:
    lingkaran
  
  Foto : Tangkapan Layar
   
                         
                                
 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya