Ingin Fokus Bisnis Keluarga, Boy Thohir Mundur dari Komisaris GOTO

- Sabtu, 03 Mei 2025 | 06:20 WIB
Ingin Fokus Bisnis Keluarga, Boy Thohir Mundur dari Komisaris GOTO


Perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali mengalami perombakan di jajaran manajemen puncaknya. Salah satunya, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Perseroan.

Seperti dikutip dari keterbukaan informasi, pengunduran diri Boy Thohir disampaikan melalui surat resmi kepada perusahaan yang diterima pada 2 Mei 2025.

Keputusan untuk mundur dari komisaris GOTO karena, Bos Adaro Energi ingin fokus pada usaha keluarganya.

Tak hanya Boy Thohir, perubahan besar juga terjadi di jajaran Direksi GOTO. Pada 30 April 2025, Perseroan telah menerima pengunduran diri dua direksi yaitu:
  1. Thomas Kristian Husted, dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama. Ia akan terus melanjutkan perannya di dalam ekosistem GoTo Financial.
  2. Nila Marita Indreswari, dari jabatannya sebagai Direktur Perseroan, dengan alasan ingin fokus pada minat lain di luar perusahaan.
Selain itu, Pablo Malay, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan, juga mengajukan surat pengunduran diri. Namun, Pablo akan dinominasikan sebagai Komisaris Perseroan, yang penetapannya akan menunggu persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang.

Manajemen GOTO menyampaikan bahwa perubahan ini akan dilanjutkan dengan proses nominasi dan penyusunan ulang komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk pengajuan nama-nama baru sebagai Komisaris Independen dan anggota Direksi baru.

Perseroan menegaskan bahwa seluruh proses akan dilakukan sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, yaitu POJK No. 33/2014 dan POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang rencana serta penyelenggaraan RUPS perusahaan terbuka.

Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dengan agenda persetujuan atas pengunduran diri pihak-pihak sebagaimana tersebut di atas akan dilaksanakan dalam waktu dekat, di mana Perseroan akan melakukan prosedur pengumuman dan pemanggilan sesuai dengan ketentuan POJK 15/2020.

Kinerja GOTO

GOTO mengumumkan kinerja keuangan kuartal IV dan tahun penuh 2024, yang melampaui panduan titik impasnya dengan pencapaian rekor tertinggi pada GTV inti, pendapatan bruto, dan EBITDA yang disesuaikan dan menegaskan pertumbuhan dan profitabilitas GoTo yang semakin pesat.

Kinerja keuangan GoTo yang kuat mencerminkan momentum yang sehat untuk seluruh portofolio produknya, didukung oleh disiplin pengelolaan biaya dan insentif guna mendorong pertumbuhan serta profitabilitas yang berkelanjutan. Pengguna yang Bertransaksi Bulanan (Monthly Transacting Users/MTUs) dalam ekosistem GoTo tumbuh 22% YoY pada kuartal keempat dan 16% setahun penuh.

GTV inti Grup meningkat sebesar 66% YoY pada kuartal keempat menjadi Rp79,2 triliun dan tumbuh 58% sepanjang tahun penuh menjadi Rp268,2 triliun. Sementara itu, GTV1,3 Grup pada kuartal keempat tumbuh 32% YoY menjadi Rp144,5 triliun, dan tumbuh 29% untuk setahun penuh menjadi Rp519,8 triliun.

Pendapatan bruto1,2,7 tumbuh 28% YoY pada kuartal keempat menjadi Rp5,0 triliun dan naik 30% sepanjang tahun penuh menjadi Rp18,1 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan1,4 tumbuh 348% YoY dan 191% secara kuartalan (QoQ) pada kuartal keempat, mencapai Rp399 miliar untuk periode tersebut dan Rp386 miliar untuk setahun penuh.

Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, menyatakan sepanjang tahun 2024 pihaknya terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia. Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul.

"Kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis Financial Technology. Kami telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025 seiring dengan strategi ekosistem kami yang terus terbukti efektif," kata Patrick dalam keterangannya dikutip Rabu (12/3/2025).

Ke depan, pihaknya akan semakin memperkuat bisnis melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Sementara itu, Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo, menambahkan perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti kami serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis. GTV inti Grup dan pendapatan kami terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun, di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan kami menurunkan beban kas rutin tetap sebesar 3% sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.

"Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada tahun 2025." papar Simon.

Disisi lain beban kas rutin tetap Grup turun sebesar 3% sepanjang tahun 2024, sementara biaya kas rutin korporasi turun 34%. GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, Perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan US$1,3 miliar.

Sumber: suara
Foto: Garibaldi Thohir atau Boy Thohir jadi Komisaris Gojek. (Dok: Gojek)

Komentar