Awal Mula Kasus Pencurian HP, ASN Depresi hingga Warga Serbu dan Bakar Mapolsek Kayangan NTB

- Selasa, 18 Maret 2025 | 09:05 WIB
Awal Mula Kasus Pencurian HP, ASN Depresi hingga Warga Serbu dan Bakar Mapolsek Kayangan NTB


Sehari sebelumnya, 7 Maret 2025, dia pun menulis status dengan nada pasrah. "Ya Allah" 


Unggahannya ini ditanggapi teman-temannya melalui kolom komenter. 


Seperti pemilik akun Destin Audy Maulidha, "Sabar aringkh anggap cobaakn Aran iku...spalhn arak hikmahn LMK" katanya menguatkan.


 


Kronologi Kejadian


Terkait kronologi dugaan pencurian, Nasruddin kepada wartawan menceritakan secara detil.


Pada hari itu, anaknya sepertinya tidak fokus, karena terburu-buru harus menjual es. 


Kebetulan ada HP yang mirip dengan HP milik Rizkil Watoni di bagian depan meja kasir, spontan ia memasukkan HP tersebut ke dalam tasnya. Almarhum mengira itu HP miliknya.


Beberapa saat kemudian, HP tersebut berdering dan diangkat olehnya, saat itulah dia baru sadar bahwa itu bukan HP miliknya. 


Melalui sambungan telpon itu, ia dan pemilik HP sepakat mengembalikan HP tersebut keesokan harinya. Beberapa saat setelah ia bertemu dengan pemilik dan langsung mengembalikan HP tersebut datanglah aparat kepolisian dan membawanya ke markas polisi.


"Seperti orang yang sedang menangkap (dalam) OTT," ucap Nasruddin.


Baca juga: Warga Indramayu Geger, Wanita Berkerudung Merah Menunggangi Patung Macan Lodaya di Polsek Haurgeulis


Lebih lanjut Nasruddin menceritakan, anaknya dibawa ke kantor Polsek Kayangan sampai malam. Akhirnya Rizkil Watoni dan pemilik HP membuat perjanjian damai setelah melalui proses mediasi.


Mereka sepakat untuk berdamai, dengan menandatangani surat damai dan memberikan uang damai.


Nasruddin bercerita, anaknya sempat disuruh mengaku oleh oknum tersebut. Akhirnya muncul pernyataan dari anaknya, bahwa dia lebih baik mati atau dipenjara seumur hidup, daripada harus mengakui hal yang tidak dia lakukan.


"Seperti yang dia (Rizkil Watoni) katakan, dia lebih baik mati, dan benar ia meninggal," tutur Nasruddin, terharu.


 


Penjelasan Polisi


Sementara itu, Kasubsi Humas Polres Lombok Utara Ipda Made Wiryawan yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kericuhan di Polsek Kayangan, namun belum mengetahui penyebab kejadian tersebut.  


Made Wiryawan belum memberi penjelasan terkait pemicu kemarahan warga sampai merusak kantor Polsek Kayangan. 


"Iyaa benar ada kejadian itu (kericuhan), soal penyebabnya kami belum tau, informasinya masih simpang siur," kata Wiryawan via WhatsApp, Selasa (18/3/2025).


Saat dikonfirmasi terkait dugaan oknum polisi yang menekan korban sampai depresi, Ipda Made Wiryawan belum memberikan jawaban.  


Terpisah, Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan, pada malam kejadian penyerangan markas, turun ke lokasi untuk mengecek kondisi. Saat ini Polda NTB tengah menyelidiki pemicu penyerangan tersebut



Sumber: Tribunnews 

Halaman:

Komentar