Keraton Yogyakarta yang dikepalai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X awalnya menolak karena trase tol dianggap tidak sesuai.
Namun, Sultan Hamengkubuwono X akhirnya menyetujui dengan beberapa catatan, yang disesuaikan dengan kondisi wilayah di Yogyakarta.
Hal ini terungkap dalam sebuah keterangan dari video TikTok @risnaoktaviahardanik yang menyebutkan keputusan akhir Hamengkubuwono X.
“Sultan memang tidak menolak rencana pembangunan dua jalur tol yang saling menyambung dan melintasi kawasan DIY yakni Bawen Yogyakarta dan Solo Yogyakarta,” tulis admin dalam keterangan videonya.
“Sebab desain jalur tersebut bisa disiasati melintasi kawasan utara Sleman yang terhitung pinggiran dan sepi permukiman penduduk itupun dengan syarat bangunan tol di desain melayang atau elevated,” sambungnya.
Tol Jogja Solo ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Tol ini diyakini dapat memperlancar akses logistik dan distribusi barang, sehingga menguntungkan sektor industri dan perdagangan.
Tol ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh perjalanan antara Jogja dan Solo, serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan berlalu lintas.
Dalam prosesnya, ternyata tidak hanya pihak Keraton Yogyakarta saja yang menolak project tersebut.
Artikel Terkait
Strategi IKN Bebas Malaria: Sistem Kesehatan Lingkungan Berkelanjutan Dibangun
7 Cara Mencari Kost Dekat Transportasi Umum: Tips Strategis & Langkah Mudah
9 Juta Hektare Sawit Ilegal Tak Bayar Pajak: Fakta & Dampaknya
Bahlil Lahadalia Tegaskan Komitmen: Tak Akan Gunakan Partai Golkar untuk Kepentingan Pribadi dan Bisnis