Sejalan dengan pernyataan tersebut, Direktur Perempuan dan Disabilitas Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud, Dr Puspita menuturkan berdasarkan Data JME UNICEF, world bank 2020, prevalensi stunting Indonesia berada di posisi 115 dari 151 negara.
"Ada artikel yang menyatakan bahwa hanya 53% anak Indonesia yang mampu mencapai potensi maksimalnya di usia produktif. Artinya ini adalah PR kita bersama untuk menghadapi bonus demografi dan menuju Indonesia emas," kata Dr Puspita, usai kegiatan berlangsung, Selasa (30/1/2024).
“Kita memiliki target penurunan stunting hingga 14% di 2024 sehingga stunting menjadi perhatian besar bagi Ganjar Mahfud. TPM mengambil sikap untuk terjun langsung ke akar rumput dengan harapan edukasi stunting tersampaikan dengan efektif sampai ke tingkat keluarga," lanjutnya.
Puspita menjelaskan bahwa disamping gizi seimbang, stimulasi berperan penting dalam perkembangan fisik dan otak pada anak.
Oleh karena itu Direktorat Perempuan dan Disabilitas membuat gerakan "GAMA CERDAS (Gerakan Anak masa depan Cerah Bebas Dari Stunting)" dengan kegiatan berupa edukasi pangan sehat kepada masyarakat, diskusi dengan kader Posyandu, dan memberikan buku panduan stimulasi anak.
Baca Juga: Hari Ini Presiden Jokowi Berkegiatan di Bandung Raya
Dilokasi yang sama, Direktur TPM Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Arifin Kusuma Wardani menegaskan program tersebut dilakukan guna mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dobrak.co
Artikel Terkait
Emil Audero Siap Hadapi Juventus, Bekas Klubnya di Liga Italia: Preview & Link Live Streaming
KR, Pemasok Narkoba Onadio Leonardo yang Dibekuk di Sunter, Diungkap Polisi
Kecelakaan Maut di Merauke: Truk Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Pengemudi Kabur
Tawuran Berdarah di Depok: 2 Remaja Terluka Bacokan Celurit, Ini Kronologinya