GELORA.ME - Pada awal masa jabatannya pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo menghadapi kritik yang tidak sedikit terkait inisiasinya membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Banyak yang meragukan kebutuhan jalan tol di Pulau Sumatera pada saat itu, mengingat pulau tersebut dianggap belum begitu padat dan sebagian melihatnya sebagai upaya pencitraan semata.
Meskipun demikian, Presiden Jokowi tetap teguh pada keputusannya untuk memulai pembangunan JTTS.
Baca Juga:
Ia melihat potensi besar Pulau Sumatera yang belum maksimal terwujud, terutama dalam hal konektivitas antarwilayah.
Visinya untuk meningkatkan konektivitas ini mungkin tidak langsung diterima oleh sebagian besar masyarakat, yang menganggap pembangunan jalan tol tidak akan memberikan manfaat yang signifikan.
Namun, dengan beroperasinya sejumlah ruas JTTS, kini terlihat manfaat yang dihasilkan.
Artikel Terkait
5 Cara Ampuh Mengamankan Transaksi Digital di Game Online
Prabowo Batal Kunjungan ke Israel, Disebut Bocor ke Media: Upaya Selamatkan Muka?
Luhut Usul Family Office Pakai APBN, Purbaya Menolak: Bangun Saja Sendiri!
Anak Riza Chalid Divonis Rugikan Negara Rp285 T dalam Kasus Korupsi Minyak Pertamina