"Tentu kita kalau bagi Densus adalah mengamati apakah ada kelompok teror yang menunggangi ikut terlibat di dalam aksi-aksi yang sebenarnya murni sebagai solidaritas ataupun penggalangan bantuan," sambungnya.
Aswin menuturkan masyarakat yang menggelar aksi simpati dan solidaritas bagi warga Palestina harus secara cermat mengantisipasi adanya kelompok terorisme yang menyusup.
Sebab, kata Aswin kelompok terorisme dapat mencoreng aaksi simpati dan solidaritas masyarakat Indonesia untuk Palestina yang dilakukan murni atas dasar kemanusiaan.
Beruntung, hingga saat ini Densus 88 Antiteror Polri belum mendapati adanya aksi simpati dan solidaritas masyarakat Indonesia untuk Palestina yang ditunggangi kelompok terorisme.
"Seolah-olah kita semua harus didorong untuk ikut pergi dalam berjihad. Seperti dulu terjadi ketika jaman mujahidin di Afganistan. Ini yang tentu oleh beliau diwaspadai sebagai bangkitnya sel-sel teror tersebut," ungkap Aswin.
"Jadi saya kira demikian istilahnya ingin menegaskan bahwa Densus 88 tidak bekerja berdasarkan isu. Densus bekerja murni berdasarkan pemantauan, monitoring yang sebenarnya bergerak karena isu itu adalah kelompok teror tersebut bukan kitanya," sambungnya.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Polisi di Ende Mabuk Aniaya Pria Difabel Tuna Rungu Hingga Tewas: Kronologi & Hukuman Pelaku
KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh
Jadwal & Link Siaran Langsung Timnas Indonesia U-17 vs Zambia di Piala Dunia U-17 2025
8 Kepala Dinas Bandung Diperiksa Kejari Terkait Dugaan Korupsi