Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Johanes menuturkan, para warga mengonsumsi makanan yang masih tersisa.
“Mereka hanya mengonsumsi apa yang masih ada,” ucap Johanes.
Tidak hanya itu, Johanes mengungkapkan, kondisi perekonomian warga Rempang yang bekerja sebagai nelayan kini juga terganggu.
Para pria yang biasa melaut kini menjadi takut berangkat bekerja.
Sebab, mereka khawatir rumahnya digusur aparat ketika mencari ikan di laut cukup lama.
“Mereka, para bapaknya, itu cenderung khawatir melaut karena takut kalau lama di laut, pulang sudah digusur dan seterusnya,” tutur Johanes.
Seperti diketahui, bentrokan antara warga Pulau Rempang dengan aparat terjadi karena rencana relokasi warga Pulau Rempang, Galang, dan Galang Baru.
Relokasi itu dilakukan karena pulau itu disebut masuk dalam kawasan pengembangan investasi yang akan dijadikan Kawasan Rempang Eco-City.
Sumber: kompas
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Pesan Tegas Prabowo ke Dirut KAI: Utamakan Keamanan & Keselamatan Penumpang
Polda Jambi Gagalkan 32.589 Liter Solar Ilegal dari Sumsel, 2 Tersangka Ditangkap
AHY Tegaskan APBN Bakal Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, Ini Penjelasannya
BAIC Buka Dealer Baru di Puri Indah Jakarta Barat, Dapatkan Promo Dashcam Gratis!