Studi Ungkap Fakta Netizen Fans K-Pop: Suka Membully, Rentan Dirundung

- Rabu, 23 Agustus 2023 | 17:00 WIB
Studi Ungkap Fakta Netizen Fans K-Pop: Suka Membully, Rentan Dirundung


"6 dari 10 anak dan remaja menjadi korban cyberbullying," kata ChildFund.


Khusus anak di bawah 15 tahun, 64,5 persen di antaranya merupakan korban dan 53,5 persen adalah pelaku bully online dibanding kategori usia lainnya.


Faktor pemicu


Lantas, apa yang memengaruhi perilaku perundungan online itu?


"Studi tersebut juga menemukan bahwa jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan menjadi penggemar K-pop berkontribusi terhadap perilaku cyberbullying," kata keterangan lembaga itu.


"Studi ini menemukan bahwa pengalaman sebelumnya sebagai korban atau pelaku tidak mempengaruhi tanggapan mereka sebagai pengamat. Namun, keterpaparan sebelumnya terhadap pelecehan online dan menjadi pelaku intimidasi tradisional secara signifikan memprediksi perilaku pengamat."


Untuk lebih lengkapnya, ChildFund mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perundungan online, yakni:


1. Paparan perundungan tradisional (luring). Adanya kemungkinan pelaku perundungan tradisional melakukan perundungan secara online/daring dan di sisi lain, korban perundungan tradisional cenderung menjadi pelaku perundungan online.


2. Pengawasan orang tua. Keaktifan orang tua dalam mengawasi kegiatan anak di dunia maya turut berkontribusi pada keterlibatan anak dalam melakukan perundungan online. Semakin minim pengawasan orang tua maka semakin tinggi peluang anak melakukan perundungan online.


3. Norma kelompok berimbas pada perundungan online. Responden melihat keterlibatan teman mereka melakukan perundungan online sebagai norma dalam berinteraksi secara daring sehingga mendorong mereka untuk melakukan hal serupa.


4. Paparan konten berbahaya di internet. Terpaan konten negatif/berbahaya akan berdampak positif pada perilaku perundungan online karena memengaruhi persepsi kekerasan bagi remaja.


Sumber: cnnindonesia

Halaman:

Komentar