Jika ditanya secara pribadi, Raden Hamzah mengaku tidak masalah dengan usulan Prabowo tersebut. Namun ia merasa pemindahan makam itu akan sulit terwujud.
Keluarga Pangeran Diponegoro lainnya di Yogyakarta, Ki Roni Sodewo juga ikut angkat suara. Serupa dengan Raden Hamzah, ia mengatakan, usulan pemindahan makam tersebut tidak elok.
Terlebih, menurutnya, ini bukan pertama kalinya Prabowo mengusukan pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya. Ki Roni bahkan menganggap usulan pemindahan makam yang kali ini kembali diusulkan Prabowo sangat kental dengan nuansa politik.
Sri Sultan Hamengku Buwono angkat bicara
Tak hanya keluarga pangeran Diponegoro, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X juga ikut menanggapi usulan Prabowo Subianto itu.
Menurut dia, pemindahan makam Pangeran Diponegoro tidak perlu dilakukan. Sebab menurutnya, masyarakat Makassar sudah menghargai makam tersebut, sehingga tak perlu dipindah ke Yogyakarta.
“Pangeran Diponegoro di sana juga dihargai oleh masyarakat. Masyarakat di Makassar juga menjaga saya kira tidak perlu harus diputar (dipindahkan) ke Jogja, masyarakatnya menghargai di sana,” kata Sultan saat ditemui wartawan di Kota Yogyakarta, Jumat (14/7/2023).
Sebagai informasi, Pangeran Diponegoro telah dianggap sebagai raja di Makassar. Disana ia menikah dengan anak-anak raja Sulsel hingga memiliki anak dan cucu.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Masa Kecil Jokowi di Kampung Palu Arit Terungkap, Kisahnya Bikin Kaget!
Keluarga Dina Oktaviani: Heryanto Rencanakan Pembunuhan dan Pelecehan, Harus Dihukum Mati!
Prabowo Gebuk Jokowi? Posisi Purbaya dan Dominasi Geng Solo Dipertanyakan
Siapa yang Harus Bertanggung Jawab atas Utang Kereta Cepat Indonesia?