GELORA.ME -Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerima Penghargaan Satyalencana Wira Karya pada Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30 Tahun 2023 di Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023).
Hal tersebut ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Said Didu sekaan tak terima soal Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah yang wilayahnya itu mendapatkan penghargaan terkait penurunan angka stunting.
Said Didu mengungkapkan bahwa yang lebih tinggi penurunan angka stunting ialah di wilayah DKI Jakarta.
"Angka penurunan stunting tertinggi adalah DKI tapi yg dapat penghargaan adalah Jawa Tengah," ujar Said Didu dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @msaid_didu, Sabtu (8/7).
Sementara itu, Ganjar menerima penghargaan Satyalencana Wira Karya atas jasa-jasanya dalam memberikan darma bakti kepada negara, khususnya dalam menurunkan angka stunting di daerah.
Penghargaan yang diterima Ganjar Pranowo itu diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2023 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya.
Dilansir dari TV One, penghargaan itu disematkan oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Ganjar Pranowo hadir bersama Siti Atikoh Ganjar yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah.
"Saya menyampaikan terima kasih karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur, dan sistematis sehingga bisa menurunkan angka stunting dengan bagus," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Selidiki Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta Terbaru!
Shell dan TotalEnergies Catat Penurunan Laba, Ini Penyebab dan Proyeksi Harga Minyak
Hujan Es Tangerang 2025: Penyebab, Dampak, dan Penjelasan BMKG
Bestari Barus Buka Suara Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ini Alasan Kontroversialnya