OLEH: SUTRISNO PANGARIBUAN*
AKSI cari muka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya masih terus berlanjut. Kali ini, giliran elite politik amatir lokal maupun nasional, baik pengurus parpol maupun relawan Jokowi tiba-tiba seperti paduan suara membela Gibran Rakabuming Raka (Gibran), putra sulung Jokowi, Walikota Solo.
Reaksi cepat tersebut dipicu oleh pernyataan politisi senior PDIP, Panda Nababan dalam diskusi terkait putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) tentang kemungkinan perubahan batas usia presiden di bawah 40 tahun.
Dalam diskusi tersebut, Panda menyebut Gibran belum pantas maju di Pilpres 2024. Gibran masih harus banyak belajar di dunia politik.
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dululah," kata Panda. Panda menjelaskan proses yang dijalani Gibran seharusnya mengikuti ayahnya, Jokowi, saat mencalonkan diri sebagai capres 2014.
Panda juga tidak setuju jika Gibran maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo. Ide tersebut sengaja diusulkan agar Prabowo mendapat dukungan Jokowi.
"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Enggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti saja," tutur Panda.
Gibran disarankan agar mendekatkan diri ke rakyat seperti ayahnya.
"Dia juga mesti tunjukkan bagaimana kedekatan dia ke rakyat, bagaimana dia memperjuangkan rakyat, seperti yang dilakukan bapaknya. Tiba-tiba anak presiden langsung jadi ya enggaklah," kata Panda mengakhiri.
Gibran Mengaku Anak Kecil
Belum lama berselang Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan RI singgah di Solo menghadap Gibran sebelum menemui SBY di Pacitan. Gibran menyuguhkan wedang plus deklarasi dukungan relawan Jokowi dan Gibran untuk Prabowo sebagai capres.
Buntutnya, Gibran dipanggil DPP PDIP. Pasca pemanggilannya, Gibran mengatakan, ”Saya itu hanya anak kecil. Jangan pada panik begitu lho. Saya cuman anak kecil, tidak tahu apa-apa,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (23/5).
Gibran mengaku hanya sebagai kader partai biasa, tidak masuk dalam struktur PDIP dan tidak mempunyai pasukan. Kemudian Gibran menyatakan sedang tidak bermanuver politik meski berada pada lokasi di mana para relawannya menyatakan dukungan kepada Prabowo.
Lalu Gibran juga tidak merasa bersalah atas peristiwa tersebut, sebab dirinya mengaku sebagai Walikota Solo. Menjamu Menhan RI, Prabowo adalah kewajibannya sebagai kepala daerah.
Paduan Suara Membela Gibran
Artikel Terkait
Mobil Lexus Ringsek Dihajar Pohon Tumbang di Pondok Indah, 1 Orang Tewas!
Trump vs Xi: Pertemuan Penting yang Tentukan Masa Depan Perang Dagang AS-China
Biaya Sertifikasi Halal 2025: Prosedur & Program GRATIS untuk UMKM
36 Pendaki Ilegal TNGGP Dihukum: Denda 5x Lipat & Video Minta Maaf di Medsos