Posisi Golkar Dinilai Rawan dan Berbahaya
Lebih lanjut, Riza memaparkan bahwa di bawah kepemimpinan Bahlil dan Sarmuji, posisi Golkar digambarkan sangat rawan dan berbahaya. Partai yang pernah menjadi pemenang pemilu ini disebut terancam degradasi atau penurunan kelas pada pemilu yang akan datang.
Oleh karena itu, Riza mengimbau para sesepuh dan mantan ketua umum Partai Golkar untuk segera turun tangan. Nama-nama seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Setya Novanto, dan Airlangga Hartarto disebut diharapkan dapat menyelamatkan partai dari krisis.
Peringatan dari Kasus di Sumatera Utara
Riza juga mengingatkan agar kasus pemberhentian Ijeck (sebutan untuk kader Golkar di Sumut) tidak dianggap sepele. Menurutnya, kasus tersebut berpotensi berimplikasi secara nasional dan memperparah kondisi partai.
Dengan adanya konflik internal dan tuduhan pengkhianatan ini, Partai Golkar dihadapkan pada tantangan berat untuk mempersatukan barisan dan memulihkan kepercayaan publik menjelang kontestasi pemilu mendatang.
Artikel Terkait
Kejanggalan Kasus Narkoba Pamulang: 4 Koper Sabu Bolak-Balik Dibawa Polisi
Megawati Perintahkan Kader PDIP Bantu Korban Bencana: Peran Strategis Baguna
Peran Dasco 2025: Jembatan Politik Megawati hingga Abu Bakar Baasyir untuk Stabilitas Indonesia
Pencopotan Ijeck sebagai Ketua Golkar Sumut Dikritik, Dinilai Tidak Pada Saatnya