KPU Disanksi DKPP Gara-gara Sewa Private Jet Rp 90 Miliar untuk ke Bali dan Kalsel
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah memberikan sanksi peringatan keras kepada Ketua dan empat anggota KPU RI. Sanksi ini terkait dengan dugaan penyalahgunaan anggaran untuk penyewaan jet pribadi atau private jet senilai Rp 90 miliar.
Anggaran Sewa Private Jet KPU Rp 90 Miliar dari APBN
Dalam sidangnya, DKPP mengungkap fakta bahwa KPU menggunakan anggaran APBN untuk menyewa private jet. Anggaran tersebut tercantum dalam pengadaan dengan kode RUP469 untuk monitoring dan evaluasi logistik Pemilu 2024.
Penyewaan jet pribadi ini dilakukan dalam dua tahap pembayaran:
- Tahap pertama: Rp 65,5 miliar
- Tahap kedua: Rp 46,2 miliar
DKPP mencatat adanya selisih anggaran dalam transaksi ini sebesar Rp 19,3 miliar.
Private Jet KPU Tidak Dipakai untuk Daerah 3T
Alasan awal penyewaan jet pribadi ini adalah untuk memantau distribusi logistik Pemilu 2024 di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (daerah 3T). Namun, fakta di sidang membuktikan hal sebaliknya.
Berdasarkan bukti rute dan daftar penumpang dari 59 kali perjalanan, tidak ada satu pun penerbangan yang menuju daerah 3T untuk kepentingan distribusi logistik.
Artikel Terkait
Fakta Tersembunyi Hubungan Keluarga Riza Chalid dan Prabowo, Ternyata Masih Saudara!
Dedi Mulyadi Didesak Tuntaskan Kasus Dana Mengendap di Bank Jabar, Jangan Coba Buang Badan!
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Bantahan Pejabat Ternyata Bohong Besar!
Sudarsono Sebut Mahfud MD Jadi Sengkuni karena Komentar Whoosh: Ini Alasannya