Sudirman Nilai Bobroknya Polri, Kerusakan Hukum, dan Politik Akibat Ulah Jokowi

- Senin, 29 September 2025 | 14:00 WIB
Sudirman Nilai Bobroknya Polri, Kerusakan Hukum, dan Politik Akibat Ulah Jokowi



GELORA.ME - 
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said, menilai bahwa kebobrokan Polri merupakan salah satu akibat kesalahan Joko Widodo (Jokowi) mengelola negara.
 
"Kerusakan tata kelola, kerusakan hukum, kerusakan politik yang diakibatkan oleh cara mengelola Pak Jokowi selama 10 tahun terakhir," ujarnya dalam siniar Abraham Samad Speakup dikutip pada Senin, 29 September 2025.
 
Ia mengungkapkan, dalam kurun waktu tersebut, khususnya pada akhir-akhir ini, banyak tindakan represif yang dilakukan oleh anggota Polri.

Mirisnya, tidak ada koreksi atas berbagai kejadian yang dilakukan oleh anggota Polri, termasuk para pimpinannya. 
 
"Itu ada PR besar yang bisa membuat peristiwa-peristiwa khusus muncul lagi," tandasnya.
 
Melihat kondisi tersebut, Sudirman mempertanyakan, apakah polisi sudah berubah menjadi satu monster yang tidak bisa dikoreksi?

"Tidak ada semangat, tidak ada visi, tidak ada konten. Mau diapakan ini kepolisian?" ujarnya.
 
Terlebih lagi, lanjut Sudirman, Presiden Prabowo Subianto pun tidak berani atau sanggup mengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
 
"Seorang presiden baru pun tidak berani atau tidak sanggup mengganti Kapolri," ujarnya.
 
Ia menegaskan, pada Orde Baru (Orba) yang menganut sentralisme pun hampir dipastikan bahwa presiden mengganti Kapolri setiap pergantian kekuasaan.
 
"Sentralismenya Orde Baru pada waktu itu, tiap 5 tahun kapolri berganti tuh," ucapnya.
 
Menurutnya, kondisi saat ini terbilang aneh sehingga sejumlah mantan kapolri pun terpasksa berkumpul menyampaikan keperihatinan soal Polri kepada pengurus negara.
 
"Kok jadi begini?" kata Sudirman.***

Sumber: konteks

Komentar