Relagama Bergerak Bongkar Fakta Lain, Sebut Pernyataan UGM Soal Acara Jokowi’s White Paper Keliru!

- Kamis, 21 Agustus 2025 | 16:55 WIB
Relagama Bergerak Bongkar Fakta Lain, Sebut Pernyataan UGM Soal Acara Jokowi’s White Paper Keliru!




GELORA.ME - Koordinator Relagama Bergerak sekaligus Penanggung Jawab (PJ) Acara, Bangun Sutoto, angkat bicara soal kegaduhan pembatalan acara yang semula dijadwalkan di Universitas Gadjah Mada (UGM).


Acara yang dimaksud adalah forum silaturahmi tokoh nasional yang dikaitkan dengan launching buku Jokowi’s White Paper, Senin (18/8/2025) kemarin.


Dikatakan Bangun, pihaknya harus meluruskan pernyataan UGM yang dinilai tidak sesuai fakta.


Menurut Bangun, pembatalan acara dilakukan secara sepihak oleh UGM tanpa pemberitahuan yang jelas.


“Setelah mengalami langsung sebagai pelaku di lapangan dan mengikuti dinamika yang berkembang pasca acara tersebut, kami anggap penting menyampaikan kronologi sebenarnya,” ujar Bangun, Kamis (21/8/2025).


Ia kemudian mengungkap detail kronologi yang dimulai sejak Sabtu (16/8/2025) ketika Roy Suryo menghubunginya via WhatsApp untuk menyiapkan acara.


Awalnya lokasi disepakati di Hotel Horison Jogja, namun dr. Tifauzia Tyassuma selaku perwakilan penulis buku meminta agar kegiatan digelar di UC UGM.


Alasannya, para penulis merupakan alumni UGM dan ingin meninggalkan catatan sejarah tersendiri.


Pada Minggu (17/8/2025), dua orang tim Relagama Bergerak mendatangi manajemen UC UGM untuk pemesanan tempat. 


Mereka bahkan sudah menyetor booking fee Rp1 juta untuk Ruang Nusantara UC UGM.


“Jadi kalau Humas UGM bilang acara berlangsung pukul 14.00-17.00 WIB, itu tidak benar. Jadwal kami pukul 14.00-16.00 WIB,” tegas Bangun.


Lebih lanjut, Bangun menyebut komunikasi dengan pihak keamanan UGM sempat dilakukan.


Bahkan pihaknya telah memberi informasi detail rundown acara, daftar tokoh, hingga memastikan acara bukan aksi demonstrasi melainkan silaturahmi.


Namun pada Senin pagi (18/8/2025), pihaknya menerima kabar mendadak dari Roy Suryo bahwa UC UGM membatalkan acara sepihak.


"Yang aneh, pihak keamanan internal UGM awalnya tidak tahu pembatalan itu. Baru belakangan mereka mengonfirmasi atas perintah pimpinan UGM,” beber Bangun.


Bangun mengaku kecewa karena pihak UGM kemudian melarang mereka memasang banner, memajang buku, hingga foto bersama di area kampus. 


Bahkan saat acara berlangsung, listrik sempat padam.


"Kami dilarang pasang banner, buku tidak boleh di-display, dan foto bersama harus di luar area UC UGM. Ini bukti ada pembatasan yang tidak transparan,” sebutnya.


Meski dibatasi, acara tetap berjalan hingga pukul 15.40 WIB sebelum akhirnya peserta dan tamu meninggalkan lokasi.


Adapun sesi foto bersama pun dilakukan di boulevard UGM, bukan di dalam gedung UC UGM.


Sumber: Fajar

Komentar