VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?

- Selasa, 05 Agustus 2025 | 18:20 WIB
VIRAL Aksi Penghapusan Mural One Piece di Sragen, TNI Klaim Sukarela Tapi Kok Dikawal dan Diawasi?




GELORA.ME - Aksi penghapusan mural bertema One Piece di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, viral di media sosial.


Mural One Piece yang dibuat karang taruna di Desa Jurangjero di perempatan jalan tersebut terlihat digambar dengan ukuran yang cukup besar.


Namun, bagian detail gambar di tengahnya kini telah itu ditutup dengan cat putih.


Bagaimana kronologi penghapusan mural One Piece di Sragen dan bagaimana klarifikasi dari kedua pihak?


Mural bajak laut dari serial One Piece yang digambar para pemuda karang taruna di Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen diminta untuk dihapus.


Ketua Karang Taruna setempat, Supriyanto, mengatakan, mural tersebut baru digambar para pemuda setelah warga melaksanakan kerja bakti untuk menyambut HUT ke-80 RI pada Sabtu (2/8/2025) malam.


Supriyanto menyebutkan, mural tersebut dibuat bukan karena tujuan tertentu, melainkan hanya sebagai bentuk ekspresi para pemuda menyukai anime One Piece.


"Tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu (One Piece), itu ekspresi memeriahkan HUT ke-80 RI," kata Supriyanto, Senin (4/8/2025).


Minggu (3/8/2025), saat sedang tidur, Supriyanto didatangi aparat keamanan dan memintanya untuk menghapus gambar tersebut.


"Pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," jelasnya.


Setelah itu, mural dihapus menggunakan cat putih sisa malam sebelumnya dan Supriyanto yang menghapus mural tersebut.


Penghapusan mural One Piece tersebut kemudian disayangkan para pembuatnya.


"Banyak yang menyayangkan, kami juga tidak ada motif," kata Supriyanto.


Ia juga menyayangkan bahwa ekspresi seni dihubungkan dengan isu bendera One Piece yang tengah ramai dibicarakan jelang HUT ke-80 RI.


"Ini dari animasi One Piece, bukan karena yang lagi viral, kita naruhnya di jalan, bukan dikibarkan, hanya ada satu lokasi yang digambar di perempatan," tambahnya.


Penyaluran Kreasi


Ketua RT setempat, Ranto, mengatakan aksi menggambar mural di badan jalan bukah hanya dilakukan tahun ini saja.


Aksi tersebut sudah dilakukan para pemuda setiap tahunnya sebagai bentuk penyaluran kreasi mereka dalam bidang seni.


"Ini kreasi anak muda, setiap tahun ada kegiatan seperti itu," kata Ranto.


"Saya tidak melarang, disini bebas untuk berkreasi, memang untuk menyalurkan kreasi, tidak ada unsur yang lain," lanjutnya.


Menurut Ranto, para pemuda kecewa atas penghapusan mural tersebut.


"Para pemuda cuma ingin berkreasi berbentuk gambar, anak-anak muda kan pengalamannya lebih luas, jadi saya tidak melarang kegiatan kepemudaan itu, yang penting tidak ada unsur negatif," kata Ranto.


Alasan Menghapus Mural




Komando Distrik Militer (Kodim) 0725/Sragen menegaskan bahwa dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara warga, perangkat desa, dan aparat keamanan di Jalan Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah.


Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung menjelaskan, alasan penghapusan mural yang digambar di jalan desa tersebut menyusul imbauan dari pemerintah.


Pemerintah ingin perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI diwarnai semangat nasionalisme dan simbol-simbol kenegaraan seperti bendera Merah Putih.


Kegiatan tersebut merupakan hasil koordinasi seluruh pihak terkait (Apkam, perangkat desa, dan warga setempat) yang menetapkan bahwa gambar tersebut perlu dihapus.


"Mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80," kata Ricky, Senin.


Ricky menegaskan TNI tidak pernah melarang kebebasan berekspresi, termasuk dalam membuat karya seni seperti mural.


Menurutnya penghapusan mural dilakukan karena momen bulan Agustus seharusnya diisi dengan semangat nasionalisme yang kuat.


"Tidak ada pihak TNI-Polri yang melarang kebebasan demokrasi, kami hanya ingin menjaga agar tidak ada upaya-upaya pihak tertentu yang ingin memecah belah persatuan bangsa," kata Ricky.


Terkait isu adanya mengintervensi TNI atau pemaksaan penghapusan mural, Ricky membantahnya.


Menurut dia, Babinsa hanya berperan dalam mengedukasi dan memfasilitasi dialog antara warga dan aparat desa.


Ekspresi Warga


Bupati Sragen Sigit Pamungkas menanggapi, munculnya gambar-gambar logo bajak laut dari serial anime One Piece yang sempat ramai dibahas masyarakat.


Menurut Sigit, gambar tersebut merupakan bagian dari ekspresi warga yang memberikan masukan kepada pemerintah, asalkan tidak melanggar ketertiban umum.


“Kalau itu bagian dari ekspresi-ekspresi untuk memberikan masukan ke pemerintah dengan cara mereka, agar pemerintahan berjalan lebih baik, di semua level," kata Sigit pada Senin.


Ia tidak mempermasalahkan gambar-gambar One Piece yang muncul di ruang publik.


"Mereka (seniman mural) tetap bagian dari Republik Indonesia, orang-orang yang cinta pada Republik, tetap Merah Putih meski menggambar bendera One Piece," ujarnya.


Meski tidak mempersoalkan gambar tersebut, Sigit tetap mengingatkan pentingnya memperhatikan lokasi dalam berekspresi.


Ia menekankan bahwa mural atau gambar sebaiknya tidak dilakukan di tempat-tempat yang dilarang atau berpotensi mengganggu keselamatan.


Ketika ditanya mengenai kemungkinan masyarakat menggambar simbol bajak laut One Piece di dinding atau ruang publik lainnya, Sigit menyatakan hal tersebut boleh dilakukan jika dapat izin dari pihak berwenang.


Sumber: Tribun

Komentar