GELORA.ME - Langkah Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Tom Lembong memantik gelombang harapan baru di tengah publik yang haus akan keadilan hukum.
Bukan hanya dianggap sebagai keputusan politik biasa, dua langkah tersebut justru dinilai menjadi sinyal kuat bahwa era baru penegakan hukum di Indonesia tengah dimulai.
Keputusan ini juga memperkuat kesan bahwa Presiden Prabowo ingin melepaskan diri dari bayang-bayang pemerintahan sebelumnya, terutama terkait warisan kontroversial yang selama ini menjadi sorotan publik.
Banyak pihak melihat, ini bukan sekadar bentuk belas kasih hukum, tetapi simbol dimulainya pembenahan sistem keadilan yang selama ini dinilai tebang pilih.
Kritik terhadap ketidakadilan hukum di era Presiden Joko Widodo pun kembali mencuat, terutama dari kalangan aktivis dan pengamat politik.
Salah satunya datang dari Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, yang menilai bahwa Hasto dan Lembong merupakan korban dari sistem hukum yang represif dan penuh tekanan politik.
Menurut Muslim, tindakan hukum terhadap keduanya selama ini sangat mencederai rasa keadilan masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa sepuluh tahun pemerintahan Jokowi telah memperlihatkan wajah hukum yang kerap digunakan sebagai alat politik, bukan sebagai pilar keadilan.
Dalam percakapannya dengan RMOL pada Minggu, 3 Agustus 2025, Muslim menegaskan bahwa sudah saatnya rakyat Indonesia merasakan keadilan yang sejati.
Tidak boleh ada lagi kriminalisasi terhadap individu atau kelompok yang berani menyuarakan kebenaran dan mengkritik kekuasaan.
Lebih lanjut, ia mendesak agar pemerintahan Prabowo tidak berhenti pada pemberian amnesti dan abolisi semata.
Muslim mendorong aparat penegak hukum untuk berani membuka kembali kasus-kasus yang selama ini diduga melibatkan mantan Presiden Jokowi.
Beberapa kasus yang dimaksud antara lain isu dugaan ijazah palsu dan kasus dugaan korupsi yang hingga kini belum mendapat kepastian hukum.
Menurutnya, membongkar kembali kasus-kasus tersebut akan menjadi pembuktian bahwa keadilan tidak pandang bulu, termasuk terhadap mereka yang pernah berada di puncak kekuasaan.
Rakyat, kata Muslim, tidak hanya menginginkan simbol keadilan, tetapi realisasi yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa apresiasi terhadap langkah Prabowo harus dibarengi dengan langkah konkret selanjutnya.
"Rakyat berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah menghadirkan secercah keadilan, dan rakyat juga berharap Presiden Prabowo memberikan atensi khusus mengusut tuntas kasus-kasus yang melibatkan Jokowi dan keluarganya," ujar Muslim.
Ia menambahkan, hanya dengan keberanian politik dan keberpihakan terhadap kebenaran, bangsa ini bisa keluar dari bayang-bayang kegelapan hukum yang selama ini membelenggu.
Langkah Prabowo memang menjadi harapan baru, namun publik menanti lebih dari sekadar gestur politik.
Dengan menguatkan penegakan hukum secara menyeluruh dan transparan, Prabowo bisa mencatatkan sejarah sebagai pemimpin yang benar-benar berpihak pada keadilan rakyat.
Apabila desakan publik ini ditindaklanjuti, bukan tidak mungkin Indonesia akan memasuki babak baru dalam perjalanan reformasi hukumnya.
Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari Prabowo: akankah ia benar-benar berani menuntaskan kasus-kasus besar yang selama ini tak tersentuh?
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Pertegas Motif Kriminalisasi
Sebut Era Jokowi Sudah Tamat, Managing Director PEPS: Dia Akan Hadapi Banyak Kasus Hukum ke Depan!
Pakar Ungkap Sosok Yang Diduga Lakukan Politisasi Hukum Kasus Hasto dan Tom Lembong
Kata Gibran: Gus Miftah Itu Guru Saya, Beliau Sering Kasih Pujian dan Teguran