GELORA.ME - Mundurnya mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, dari polemik ijazah Jokowi justru disambut dengan sindiran pedas oleh Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais.
Alih-alih menganggap isu ini selesai, Amien Rais justru 'mengucapkan selamat' kepada Jokowi karena berhasil lolos, sambil mengingatkan ada 'dosa-dosa' lain yang lebih besar menanti.
Melalui sebuah video singkat di akun X pribadinya, Amien Rais dengan nada sarkastis seolah memberi selamat kepada sang mantan presiden.
"Saya ucapkan selamat Mas Jokowi semoga Anda bisa lolos dari kepungan ijazah yang pasti palsu," kata Amien Rais melalui video singkat di akun X pribadinya, dikutip Senin (21/7/2025).
Namun, Amien Rais menegaskan bahwa tontonan sesungguhnya bagi rakyat Indonesia baru akan dimulai.
Menurutnya, Jokowi kini tengah berjalan gontai memikul beban dosa politik dan ekonomi yang akan membuatnya 'ambruk'.
Ia pun secara terang-terangan menuding adanya skandal korupsi yang melibatkan keluarga inti Jokowi.
"(Jokowi masih dikepung) kasus-kasus korupsi dan gratifikasi yang diterima oleh anak-anak kandung Anda dan kroni Anda," kata Amien Rais.
Pernyataan Amien Rais ini merupakan respons atas langkah Prof. Sofian Effendi yang secara mengejutkan menarik semua pernyataannya soal ijazah Jokowi.
Sebelumnya, dalam sebuah kanal YouTube, Prof. Sofian memang secara blak-blakan menyebut Jokowi tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.
Ia mengklaim skripsi Jokowi tidak pernah diujikan karena IPK-nya tidak mencapai 2.0, sehingga UGM tidak pernah mengeluarkan ijazah S1 untuknya.
👇👇
tags
tags2
Kata Amien Rais: Pengen Terus Eksis, Jokowi Alami Sindrom Kejiwaan dan Kemerosotan Wibawa!
GELORA.ME - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Prof. Amien Rais, menyampaikan pandangannya terkait kepulangan Presiden Joko Widodo ke Solo setelah 42 hari absen dari sorotan publik.
Amien Rais mempertanyakan kondisi kesehatan Jokowi dan menganalisis perilaku politiknya yang dinilai mengalami kemerosotan wibawa.
Menurut Amien, kepulangan Jokowi ke Solo pada sore hari 12 Juli 2025, setelah 42 hari meninggalkan kota tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang tingkat kesembuhannya.
Meskipun ajudan Jokowi, Kompol Syarif, menyatakan kondisi Jokowi sehat walafiat dan bugar, Amien Rais menyoroti absennya Jokowi dari media selama lebih dari 40 hari.
“Padahal salah satu hobi Jokowi yang paling menonjol adalah bicara di depan wartawan supaya omongannya di-cover di medsos dan media mainstream kalau bisa,” kata Amien Rais, kemarin, lewat akun YouTube-nya.
Amien menduga Jokowi menderita “sindrom kejiwaan” yang membuatnya merasa masih eksis secara politik selama namanya menjadi perbincangan publik.
“Bila namanya makin jarang disebut dalam perbincangan publik, seolah kehidupannya menjadi kurang berarti,” tambahnya.
Amien bahkan menyamakan kondisi kejiwaan Jokowi dengan “sindrom Sadat,” merujuk pada mantan Presiden Mesir Anwar Sadat yang sangat mengagungkan Amerika dan senang namanya disebut oleh media terkemuka di sana.
Namun, Amien menekankan perbedaan mencolok.
“Kalau Jokowi lain, dia dinobatkan sebagai pemimpin terkorup nomor 3 di dunia oleh OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project),” tegasnya.
Meski demikian, eks Ketua MPR itu menyebut Jokowi sebagai “manusia aneh dan ajaib” karena tanpa malu tetap ingin eksis sebagai tokoh politik penting di Indonesia.
Amien mengklaim bahwa rumah Jokowi di Solo kini mulai sepi dari pengunjung.
Ia menyebutkan adanya “dagelan politik yang tidak lucu” di rumah tersebut, di mana puluhan orang diatur oleh panitia penyambutan untuk memberikan pernyataan yang seragam kepada “wartawan settingan.”
“Seorang wartawan settingan bertanya, ‘Percayakah ibu-ibu dan bapak-bapak bahwa ijazah Pak Jokowi palsu?’ Jawabannya serentak, ‘Tidak percaya. Ijazah Pak Jokowi asli.’ Dan rombongan berikutnya ditunggu setelah berjumlah puluhan, kemudian adegan yang sama diulangi persis,” ungkap Amien Rais.
Ia meyakini bahwa dalam persidangan nanti, ijazah Jokowi pasti akan terbukti palsu.
“Sangat naif dagelan politik di rumah Jokowi itu bisa meng-counter opini publik yang sudah mengerucut ijazah Jokowi palsu,” kritiknya.
Amien juga menyoroti pemberitaan Kompas TV pada 14 Juli 2025 pagi, yang menyebutkan bahwa Jokowi dijadwalkan hadir dalam Kongres PSI di Solo.
Ia menyarankan Jokowi untuk hadir, meskipun mungkin masih ada “bercak-bercak ringan di wajah.”
“Ini pemunculan Jokowi yang banyak dinantikan masyarakat. Pertama, kayak apa tingkat kesembuhan Jokowi dan substansi pidatonya nanti apakah masuk akal atau sekadar omong-omong enteng-entengan,” ujarnya.
Menurut Amien, judul konten video ini adalah “ambisi Jokowi Masih Tinggi dalam keadaan sehat atau sakit, bugar atau lemas.”
Ia menilai Jokowi sedang mengalami kemerosotan wibawa dan pengaruh politik yang drastis.
Meskipun demikian, mengingat ambisi politik Jokowi yang masih tinggi, Amien Rais memberikan nasihat kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden Prabowo harus terus awasi dan waspadai Jokowi. Persempit ruang gerak Jokowi jangan sampai dia kalap dan ngamuk,” pesannya.
[VIDEO]
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Prabowo Singgung Isu Kabur Aja Dulu: Lo Kabur Aja! Emang Gampang di Luar Negeri?
Divonis Korupsi Tapi Niat Jahat Tak Terbukti? Ini Kata Pengamat Soal Vonis Tom Lembong Yang Bikin Banyak Pihak Bingung!
Amnesty Tegaskan Narasi Indonesia Gelap Idealisme Rakyat, Bukan Bayaran seperti Dituduh Prabowo
Menarik! Koalisi Prabowo Gemuk di Parlemen, Gibran Tetap Bisa Dimakzulkan Lewat Jalur Belakang?