Rocky Gerung Akui Ijazah Jokowi Asli, Tapi Pemiliknya Palsu

- Senin, 14 Juli 2025 | 01:10 WIB
Rocky Gerung Akui Ijazah Jokowi Asli, Tapi Pemiliknya Palsu


GELORA.ME - P
olemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali memanas setelah pernyataan terbaru dari pengamat politik Rocky Gerung di kanal YouTube Hendri Satrio Official pada 12 Juli 2025.

Tak ada yang disinggung soal keaslian fisik itu sudah dinyatakan asli oleh UGM namun Rocky melontarkan sindiran tajam terhadap “pemiliknya”.

Rocky lagi-lagi menegaskan bahwa keaslian ijazah Jokowi tak perlu diragukan karena sudah dikonfirmasi oleh Universitas Gadjah Mada.

"Kalau UGM menyatakan asli, ya sudah, ijazah itu asli," ujarnya.

Menurut Rocky, cukup klasifikasi yang resmi; tak perlu terjebak dalam tuduhan bahwa dokumen tersebut dicetak di lokasi tak resmi seperti "Pasar Pramuka."

Setelah membenarkan bahwa dokumen fisik itu asli, Rocky langsung menyentil:

“Ijazah Jokowi itu asli, tapi pemiliknya palsu.”

Kalimat ini menegaskan ada perdebatan mendalam tentang kredibilitas, integritas, dan representasi pemimpin bukan hanya bukti legalitas ijazah.

Bukan soal kertas, tapi jiwa intelektual dan moral yang memegang gelar.

Isu ijazah ini bukan baru; sudah bergulir sejak 2022 dan sempat sampai ke pengadilan.

Beberapa pihak termasuk pengacara dan tokoh politik mengaku khawatir bahwa tuntutan transparansi bisa menimbulkan kekacauan sosial.

Roy Suryo pun menuduh bahwa analisis teknologi seperti Error Level Analysis menunjukkan kejanggalan pada versi ijazah yang beredar secara digital.

Rocky mempertentangkan respons kubu Jokowi. Menurutnya pernyataan seperti “negara akan chaos jika ijazah ditunjukkan” adalah argumen bodoh yang justru memperburuk citra ketidakjujuran.

Menurut Rocky, perdebatan ijazah bukan hanya teknis, melainkan cerminan kondisi filosofis bangsa.

Ketika seorang kepala negara menolak menunjukkan dokumen penting, propaganda langsung muncul dengan narasi "pemilik palsu".

Ia menekankan bahwa publik berhak memastikan integritas pemimpin, bukan hanya memfokuskan pada fisik dokumen.

Polemik ini menimbulkan efek psikologis signifikan, baik bagi elit politik maupun publik.

Menurut Rocky, ketika sebuah isu kebenaran dasar tidak diselesaikan, maka muncul ketidakpercayaan dan friksi politik.

Di sisi lain, publik yang masih meragukan bisa semakin skeptis terhadap narasi resmi.

Pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan ijazah Jokowi asli berdasarkan UGM, tapi “pemiliknya palsu”, membuka ruang diskusi lebih dalam.

Bukan sekadar soal kertas atau stempel, melainkan tentang kredibilitas dan moralitas seorang pemimpin.

Polemik ini mempertegas bahwa publik menuntut transparansi intelektual, bukan sekadar legalitas administratif.

Sumber: akurat

Komentar