GELORA.ME - Di tengah pusaran kontroversi ijazah yang terus memanas, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, kembali menggegerkan publik dengan mengungkap dugaan motif di balik pembuatan ijazah yang kini jadi polemik.
Dalam sebuah podcast bersama Refly Harun, Roy Suryo secara blak-blakan menyebutkan adanya sumber tepercaya yang mengindikasikan bahwa ijazah tersebut sengaja "dibuat agar terlihat lebih keren, lebih gagah."
Pengungkapan ini menambah lapisan kompleksitas pada kasus yang sedang diselidiki, memicu pertanyaan lebih lanjut tentang integritas dokumen penting negara ini.
Refly Harun mengawali diskusi dengan menyinggung pertemuan Roy Suryo dengan seseorang yang berdasarkan informasi langsung, mengklaim bahwa ijazah itu "dibuat agar terlihat lebih keren, lebih gagah."
Roy Suryo kemudian membenarkan pertemuan krusial tersebut. Ia menggambarkan sumbernya sebagai individu yang sangat dia percayai dan telah dikenal lama.
"Saya kenal beliau sudah sangat lama. Beliau ini bisa dikatakan kader yang militan dan sangat tajam, sama seperti Bitor," jelas Roy Suryo, memberikan gambaran sekilas tentang kredibilitas sumbernya.
Identitas pasti sumber ini masih dirahasiakan, namun Roy Suryo meyakinkan bahwa sosok tersebut memiliki kedekatan dengan lingkaran kekuasaan dan memiliki informasi tangan pertama.
Lebih jauh, Roy Suryo mengungkapkan inti percakapannya dengan sumber rahasia itu.
Sumber tersebut mengaku pernah menasihati Joko Widodo atau Jokowi agar tidak memalsukan Ijazah jika memang tidak memilikinya.
"Sumber ini sempat menyampaikan, 'Pak, janganlah kalau memang tidak ada ijazahnya, jangan sampai dibuat-buat'," ujar Roy Suryo menirukan perkataan sumbernya.
Namun, respons yang didapat dari Jokowi saat itu sungguh mengejutkan.
"Jawabannya adalah 'Ora keren, ora pantes'," tutur Roy Suryo, mengulang perkataan dalam bahasa Jawa yang berarti "Tidak keren, tidak pantas."
Pernyataan ini sontak menimbulkan spekulasi luas mengenai motif personal di balik dugaan pemalsuan ijazah tersebut.
Respons "Ora keren, ora pantes" ini, menurut Roy Suryo, kemudian memicu kebingungan awal di kalangan beberapa pihak.
Ada yang menyebut-nyebut soal gelar "Drs." dan bahkan adanya dugaan pendaftaran ganda.
Hal ini mengindikasikan adanya upaya untuk "memperindah" atau "menyesuaikan" profil akademik seseorang agar terlihat lebih meyakinkan atau sesuai dengan ekspektasi publik.
Meskipun sumber ini saat ini masih enggan berbicara di depan kamera, Roy Suryo memiliki keyakinan penuh bahwa suatu hari nanti, sumber terpercayanya ini akan bersedia mengungkapkan ceritanya secara langsung.
"Saya percaya sumber yang tepercaya ini, suatu saat akan cerita," tegas Roy Suryo, memberikan harapan baru bagi terungkapnya kebenaran di balik kasus ijazah ini.
Roy Suryo: Klarifikasi Profesor 'P' Justru Menguatkan Dugaan Pemalsuan Ijazah Jokowi!
Belakangan ini perbincangan mengenai sosok Profesor P yang diduga bagian dari otak pencetakan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi terus mengalir.
Hanya saja, tidak sedikit yang mengira bahwa Profesor P yang banyak disinggung itu merupakan mantan Rektor UGM, Prof Pratikno.
Pakar Telematika, Roy Suryo mengatakan, meskipun posisi Pratikno sangat strategis, tapi ia bukan Profesor P yang dimaksud.
"Sekali lagi belum Prof Pratikno yang akan dibahas mendalam kali ini, meski tidak menutup kemungkinan pada saatnya akan dibahas juga di kemudian hari," ujar Roy, Minggu (29/6/2025).
Ia menekankan bahwa Profesor P yang dimaksud sebenarnya adalah Profesor Paiman Rahardjo Dwidjonegoro, Rektor Universitas Prof Dr Moestopo.
"Perlu diingat pergantian Wamendes PDTT ini sangat terasa kental sekali nuansa politik bagi-bagi jatah jabatan relawan di era Jokowi," sebutnya.
Bukan tanpa alasan, Roy menuturkan bahwa Budi Arie Setiadi yang saat ini sebagai Menteri Koperasi merupakan ketua Relawan Projo.
Sementara Profesor P, merupakan ketua relawan Seludir Jokowi.
"Sebuah contoh yang sangat tidak baik untuk penentuan pejabat publik di Indonesia karena ditunjuk hanya berdasarkan like and dislike tanpa melalui proses meritokrasi seharusnya," ucap Roy.
Dikatakan Roy, itu merupakan contoh warisan buruk rezim Jokowi yang diwariskan di era Prabowo, termasuk membuat Indonesia menjadi gelap sampai saat ini.
"Kalau sekarang nama Prof P ini sedang viral, banyak disebut di kasus Ijazah Palsu kaitannya dengan Universitas Pasar Pramuka (UPP), sebenarnya kalau ditelisik ke belakang, keterlibatannya sudah ada semenjak sekitar sebulan lalu," jelasnya.
Ketika itu, kata Roy, saat para Youtuber yang diindikasikan dekat dengan Jokowi ramai-ramai mengunggah berita yang dipertanyakan kebenarannya.
"Maklum karena mereka semua adalah ternak Mulyono, untuk mengunggah hoax alias kabar bohong, penolakan Komnas HAM yang menampilkan wawancara dengan Prof P ini," tukasnya.
Artikel Terkait
Kejagung Malah Memohon ke Pengacara Silvester, Bukannya Buronkan: Apa Motif di Baliknya?
Menkeu Purbaya Dibilang Ceplas-ceplos, Benarkah Misbakhun Takut?
Jokowi-Prabowo Bertemu, Ini 5 Fakta di Balik Pertemuan yang Bikin Penasaran!
Hotman Paris Dibantah! JPU Tegaskan Ada Kerugian Negara dalam Korupsi Laptop Chromebook