Panas! Dokter Tifa Sebut Kubu Jokowi Serang Pribadi Roy Suryo dan Rismon Saat Gelar Perkara Khusus

- Kamis, 10 Juli 2025 | 13:55 WIB
Panas! Dokter Tifa Sebut Kubu Jokowi Serang Pribadi Roy Suryo dan Rismon Saat Gelar Perkara Khusus




GELORA.ME - Aktivis Kesehatan sekaligus pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa mengungkapkan jika pengacara mantan Presiden Jokowi melakukan penyerangan secara pribadi alias ad hominem terhadap perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). 


Menurutnya, hal itu terjadi saat gelar perkara khusus kasus dugaan ijazah palsu Jokowi yang belum lama dilaksanakan oleh Bareskrim Polri.


Pengakuan Dokter Tifa itu dalam dua rekaman video yang beredar di media sosial, salah satunya dibagikan ulang akun X, @Opposisi6890 pada Rabu (9/7/2025) kemarin. 


Dalam cuplikan video wawancara itu, Dokter Tifa menyayangkan kubu Jokowi karena dianggap tidak serius untuk menjalani gelar perkara khusus tersebut.


"Di sisi lain saya juga mau menyampaikan, fakta ya bahwa pihak terlapor atau terdumas gak cukup punya bahan. Ini yang kami kecewa ya, mereka juga tidak menyampaikan ahli dan sebagainya," ujar Dokter Tifa dilihat pada Kamis (10/7/2025).


Karena dianggap tidak membawa materi yang diperlukan saat gelar perkara khusus tersebut dilakukan, pakar epidemiolog molekuler itu pun menyebut jika kubu Jokowi justru melakukan penyerangan secara pribadi alias ad hominem, terutama terhadap Roy Suryo dan Rismon Sianipar, perwakilan TPUA.


"Yang ada malah meraka melakukan apa yang disebut sebagai ad hominem, melakukan penyerangan secara pribadi. Padahal kita sedang diskusi, sedang memaparkan masing-masing tentang substansi, tapi mereka malah melakukan penyerangan secara pribadi, terutama terhadap Pak Roy Suryo dan Pak Rismon Sianipar," ungkapnya.


Saat gelar perkara khusus itu, Dokter Tifa juga menyebut jika seorang ahli bernama Joshua Sinambela yang dihadirkan tim pengacara Jokowi juga turut melakukan ad hominem terhadap Roy Suryo dkk.


"Mereka bawa satu ahli namanya Joshua Sinambela dan itu yang termasuk (ad hominem), ada dua, salah kuasa hukum dan Joshua Sinambela melakukan ad hominem," bebernya.


Di sisi lain, Dokter Tifa juga menyayangkan sikap Bareskrim Polri yang urung menampilkan ijazah asli Jokowi dalam perkara khusus kasus tersebut. 


Pasalnya, kata dia, TPUA tidak hanya menyoal ijazah S1 Jokowi, tetapi ijazah pendidikan lainnya juga. 


Apalagi, Bareskrim hanya menampilkan fotokopi saat menyatakan jika ijazah S1 milik Jokowi asli.


"Karena pada waktu konpres yang baru lalu hanya ditampilkan fotokopinya saja. Kami berharap karena ini gelar perkara khusus, seharusnya ini adalah momen, di mana ijazah yang oleh TPUA itu bukan hanya dipersoalkan S1-nya saja lho, tapi ijazah SD, SMP, SMA. Kita berharap tadinya, saatnya Bareskrim menampilkan ijazah-ijazah tersebut, tapi kan ternyata tidak sama sekali gitu," bebernya.


👇👇



Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri sempat melaksanakan gelar perkara khusus kasus dugaan ijazah palsu Jokowi pada Rabu (9/7/2025) kemarin. 


Namun, gelar perkara khusus itu memanas hingga pengacara senior Eggi Sudjana memilih keluar alias walk out. 


Eggi Sudjana diketahui merupakan bagian dari TPUA yang melaporkan dugaan ihazah palsu Jokowi ke Bareskrim Polri.


Alasannya Eggi Sudjana walk out lantaran kecewa karena ijazah asli Jokowi tidak ditampilkan dalam gelar perkara khusus itu. 


"Gelar perkara khusus dilakukan mulai pukul 10.15 sampai siang ini pukul 14.10. Persoalan hukumnya adalah tidak pernah ditunjukkan ijazah Jokowi. Jika gelar perkara ini tidak menunjukkkan ijazah Jokowi, maka gelar perkara ini nothing," kata Eggi Sudjana dengan nada tinggi sesaat setelah keluar dari ruang gelar perkara.


Sumber: Suara

Komentar