ANALISIS! Menyingkap Makna di Balik Larangan Gembar-Gembor Dua Periode Prabowo, Ada Maksud Terselubung Ini?

- Kamis, 22 Mei 2025 | 13:50 WIB
ANALISIS! Menyingkap Makna di Balik Larangan Gembar-Gembor Dua Periode Prabowo, Ada Maksud Terselubung Ini?

“Jadi kalau terlalu cepat tentu akan ada penilaian negatif. Saya pikir masyarakat juga akan menyorot itu,” jelas Asrinaldi, Selasa (20/5/2025).


Karena itu, kata Asrinaldi, Prabowo nampak berupaya menahan hasrat kekuasaannya. Walau di satu sisi juga terlihat berusaha mengkampanyekan keberhasilannya.


Dalam pidatonya di acara Kongres ke IV Tidar, Prabowo mengklaim telah berhasil menyelamatkan ratusan triliun kekayaan negara dari praktik korupsi yang terungkap selama enam bulan dirinya menjabat presiden. 


Ia juga membeberkan hasil produksi beras di masa pemerintahannya yang diklaim mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.


Asrinaldi menilai apa yang disampaikan Prabowo itu tidak lain sebagai bentuk kampanye.


“Walau menurut saya itu belum keberhasilan. Itu kan klaim sepihak, dan orang pasti nanti akan menilai bagaimana muaranya pada kesejahteraan masyarakat,” tutur Asrinaldi.


Langkah yang diambil Prabowo saat ini dengan menahan diri dan fokus bekerja adalah pilihan tepat. 


Apalagi di Pilpres 2029, Asrinaldi memprediksi persaingan akan semakin ketat menyusul dihapusnya ambang batas presidential threshold. 


Sehingga penting bagi Prabowo untuk fokus bekerja dan menuntaskan janji-janjinya agar mendapat kepuasan dan dukungan kuat dari masyarakat.


“Jadi ini yang menurut saya menjadi pertimbangan Prabowo untuk tidak menggembar-gemborkan dan memilih fokus bekerja,” ungkap Asrinaldi.


Membangun Citra


Sementara analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai di balik larangan gembar-gembor dua periode ada kesan yang ingin dibangun Prabowo. 


Mantan Menteri Pertahanan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ini menurutnya terkesan ingin mencitrakan diri bukan sosok yang ambisius akan kekuasaan.


Upaya membangun citra atau imej itu terlihat karena bukan kali ini saja Prabowo mengeluarkan pernyataan tersebut. 


Pernyataan Prabowo tidak akan maju kembali di Pilpres 2029 jika merasa tidak berhasil memenuhi janji juga pernah disampaikan saat berpidato di HUT ke-17 Partai Gerindra, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 15 Februari 2025.


“Tampaknya itu imej yang ingin dibangun Prabowo dengan menolak dua periode digaungkan saat ini. Prabowo ingin hal itu digaungkan setelah program kerjanya dapat mensejahterakan rakyat,” jelas Jamiluddin.


Dalam politik, kata Jamiluddin, membangun citra sebagaimana dilakukan Prabowo sebuah hal yang wajar. 


Terlebih masyarakat Indonesia menurutnya cenderung tidak menyukai sosok ambisius. 


Karena itu Prabowo ingin memberi kesan dirinya bukan sosok ambisius, melainkan pemimpin pelayan rakyat.


“Semua itu tentu imej yang ingin dibangun. Apakah Prabowo betul bukan sosok ambisius? Tentu waktu yang akan membuktikannya,” pungkasnya.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar