Jika melihat adanya tarik ulur dari internal maupun eksternal Golkar, menurut Kang Tamil, tersirat dari ucapan Airlangga bahwa besar kemungkinan yang akan didapuk sebagai Ketum Golkar adalah Gibran.
"Besar kemungkinan yang akan didapuk sebagai Ketua Umum adalah Gibran. Terlepas dari syarat AD/ART di Partai Golkar yang mengharuskan ketua umum harus menjadi pengurus terlebih dahulu," jelas Kang Tamil.
Karena jika Jokowi yang akan didapuk sebagai Ketum Golkar, maka tidak akan terjadi tarik ulur yang berarti.
"Namun, ketika itu Gibran, maka tentu dari sisi usia, dari sisi kematangan, tentu ini menjadi poin minus. Tapi, dari sisi Gibran sebagai wakil presiden, tentu ini adalah poin plus, dan anaknya Jokowi ini poin plus ya," pungkas Kang Tamil.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Soeharto Pahlawan Nasional: Kontroversi, Tragedi 1965, dan Dosa Orde Baru yang Tak Terhapuskan
Syahganda Sindir Gibran Bagusan Jadi Ketua RT: Analisis Kritik dan Dampak Politiknya
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Desak Usut Tuntas
Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Cuma Survei!