Dia bilang, untuk mengurus negara sebesar Indonesia setidaknya harus punya pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
"Kalau belum punya pengalaman dan Anda maju presiden atau wakil presiden, nanti Anda enggak mengerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju pada 2045, jangan kasih kepada orang yang coba-coba," ujar Ahok.
Dia tidak bermaksud meremehkan Gibran atau anak muda lainnya, karena Ahok meyakini bahwa anak muda bisa lebih kreatif.
"Namun, bicara tata negara, pemimpin harus mengerti konstitusi. Bukan hanya yang berani untuk maju, tetapi yang lengkap. Tidak instan."
"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Enggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," imbuh Ahok.
Sumber: jpnn
Artikel Terkait
Anies Bongkar 5 Fakta Pengangguran yang Tak Terungkap, Sindir Data Prabowo: Mungkin Tak Lengkap!
KPK Dituduh Tak Berani Usut Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Ternyata Ini Dalang di Baliknya
Ekonom Tantang Menkeu Purbaya Turunkan PPN & Cukai: Solusi Atasi Daya Beli atau Bencana Negara Zombie?
KPK Didorong Periksa Jokowi & Luhut, Ini Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh