"Ya sah-sah saja. Dan kita mesti berdialog dengan siapa pun biar adem," imbuhnya.
Hingga kini Ganjar dan Anies belum menentukan cawapres pendamping di Pilpres 2024.
Sementara partai pendukung Anies punya respons berbeda terhadap wacana ini.
Partai Demokrat menegaskan masih komitmen mengusung Anies sebagai capres yang mengusung narasi perubahan.
"Saat ini kami Demokrat bersama koalisi perubahan sudah memiliki jalan sendiri," ucap Herzaky saat dihubungi, Rabu kemarin.
PKS menyambut baik wacana Ganjar-Anies, tetapi mengajukan satu syarat yakni Anies sebagai calon presiden.
Di sisi lain, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie alias Gus Choi tak mempermasalahkan wacana duet tersebut. Ia menyebut bahwa tak ada yang salah dalam bayangan tersebut. Ia juga menegaskan NasDem menghargai semua gagasan dan ide yang positif asal untuk kebaikan bangsa dan negara.
"Membayangkan boleh saja, membayangkan tidak dilarang. NasDem selalu terbuka untuk bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kepentingan bangsa. NasDem tidak pernah membatasi gagasan dan komunikasi, tidak menutup diri. NasDem tidak eksklusif," kata Gus Choi saat dihubungi CNNIndonesia.com.
"Bukan tidak apa-apa, tapi untuk kepentingan republik semua bisa diwacanakan dan dibicarakan," imbuhnya.
Sumber: cnnindonesia
Artikel Terkait
Ketua KPU Sewa Private Jet Rp 90 Miliar, Terungkap Perjalanan Mewah ke Bali dan Kalsel
Siapa Paling Diuntungkan dari Kereta Whoosh? Fakta Mengejutkan di Balik Proyek Kereta Cepat Indonesia!
Mahfud MD Sindir KPK Soal Laporan Mark Up Whoosh: Banyak Laporan Diabaikan, Kenapa yang Ini Malah Disuruh Lapor?
Whoosh Rugikan Negara, Benarkah Tanggung Jawab Jokowi Dipertanyakan?