Simulasi Anies gagal maju capres ini sendiri merujuk perkembangan dalam koalisi partai politik pengusungnya. Ade mengatakan, dari tiga partai pengusung Anies, dua di antaranya sedang menghadapi kasus hukum yaitu Partai Demokrat dan Partai NasDem.
“Kalau putusan MA (Mahkamah Agung) mengesahkan Moeldoko berarti dukungan yang diberikan pimpinan AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) ke Anies berubah. Kemudian kasus yang menerpa NasDem, (eks) Sekjen partai (NasDem Johnny G Plate) tersandung kasus BTS,” ujar Ade.
Kemudian, Ade membeberkan, apabila Anies tetap maju sebagai capres, maka posisi teratas masih ditempati Prabowo Subianto dengan dukungan 39,9 persen . Posisi kedua ditempati Ganjar Pranowo dengan dukungan 31,9 persen. Sedangkan Anies Baswedan masih menempati posisi terakhir dengan perolehan dukungan 20,8 persen. Sisanya, sebanyak 13,4 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
“Jadi meskipun ada nama Anies Baswedan disini, tetap dukungan capres tertutup sebanyak tiga nama ini Pak Prabowo menang terhadap dua calon lainnya, tapi memang masih sedikit marginnya yaitu sekitar 2 persen,” ungkap Ade.
Survei LSI Denny JA tersebut berlangsung 3-14 Mei 2023 dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan 1.200 responden ini dengan margin of error 2,9 persen. Selain riset kuantitatif, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif analisa media, FGD, indepth interview, dan expert judgement.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
OTT KPK Jerat Gubernur Riau Abdul Wahid: Profil & Harta Rp4,8 Miliar Diungkap
Sidang Gugatan Ijazah Gibran: Saksi Ahli Akan Hadir di Sidang 10 Desember 2025
Reaksi Jokowi Soal Logo Projo Dihapus: Dukung Prabowo, Benarkah?
Ustaz Abdul Somad Bantah Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Ini Faktanya