GELORA.ME -Keuangan negara semakin terbebani akibat pemerintah mengambil utang secara sembunyi-sembunyi dengan mekanisme business to business (B2B) antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan perusahaan China.
Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira mencatat, hutang tersembunyi atau hidden debt terjadi sejak tahun 2000. Tetapi, melonjak di era Presiden Joko Widodo pada tahun 2015.
(Sebesar) 17,8 miliar dolar Amerika Serikat nilai hidden debt Indonesia," ujar Bhima kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/6).
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Pengamat Sebut Alasan Pragmatis dan Perlindungan Hukum
Jokowi Absen dari Kongres Projo III karena Alasan Kesehatan, Gelar Open House di Solo
Popularitas Purbaya Yudhi Sadewa Anjlok? Ini Peringatan Keras Pengamat Politik
KPK Wajib Periksa Jokowi dan Luhut Terkait Korupsi Whoosh? Ini Kata Pengamat