Indo Premier Sekuritas dalam risetnya menilai program bantuan sosial tunai pemerintah periode Oktober-Desember 2025 berpotensi mengangkat kembali daya beli masyarakat. Pemerintah akan menyalurkan bantuan Rp300.000 per bulan kepada 35.4 juta penerima dengan total anggaran mencapai Rp31.9 triliun.
Skema bantuan tunai ini dinilai lebih efektif mendorong konsumsi dibanding bantuan non-tunai. Indo Premier memperkirakan penjualan domestik barang konsumsi akan menguat pada akhir tahun, didukung momentum persiapan Lebaran 2026 yang jatuh lebih awal.
Prospek Margin Perusahaan Consumer Goods
Dari sisi margin, tekanan biaya bahan baku diperkirakan mereda. Harga kopi, kakao, gula, dan minyak mentah Brent turun masing-masing lebih dari 20% secara tahunan. Penurunan harga komoditas ini akan membantu margin produsen seperti Kalbe Farma (KLBF) dan Mayora (MYOR).
Indo Premier memperkirakan kombinasi penurunan harga komoditas dapat mengerek laba 2026 MYOR sebesar 14.1% dan KLBF sebesar 6.2%.
Rekomendasi Saham Pilihan dari Berbagai Sekuritas
Indo Premier Sekuritas merekomendasikan urutan saham pilihan: KLBF, MYOR, ICBP, UNVR, dan SIDO. Sementara CGS International Sekuritas Indonesia (CGSI) memilih Unilever Indonesia (UNVR) dengan dividend yield 11%, pengelola Alfamart (AMRT), dan Cimory (CMRY) dengan pertumbuhan laba bersih tahunan rata-rata 11% hingga 2027.
CGSI juga menyukai Mayora (MYOR), Indofood CBP (ICBP), dan Mitra Adiperkasa (MAPI). Namun, analis mengingatkan untuk mewaspadai risiko seperti potensi PHK lanjutan dan realisasi belanja pemerintah yang lebih lambat dari perkiraan.
Meski valuasi sektor konsumsi berada di level menarik yaitu 13.2x P/E forward, sebagian analis masih mempertahankan rekomendasi neutral sambil menunggu bukti nyata pemulihan daya beli masyarakat.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya