Kontrak berjangka indeks utama Wall Street menunjukkan pelemahan, sementara Indeks Volatilitas Cboe (VIX) bertahan di level tertinggi dalam dua minggu. Meski demikian, Solomon menegaskan bahwa valuasi yang penuh hanya terjadi di sektor teknologi, bukan pasar secara keseluruhan.
Kekhawatiran Jangka Panjang dari JPMorgan
Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, menyampaikan kekhawatiran yang lebih mendalam. Dia memprediksi pasar saham AS menghadapi risiko koreksi signifikan dalam enam bulan hingga dua tahun ke depan. Ketegangan geopolitik, belanja fiskal besar, dan remiliterisasi global menjadi faktor pendorong ketidakpastian.
AI: Inovasi atau Gelembung Baru?
Euforia AI memunculkan perbandingan dengan era dot-com tahun 1990-an. Citigroup memperkirakan belanja infrastruktur AI oleh raksasa teknologi bisa melampaui USD2,8 triliun hingga 2029. Transaksi besar-besaran seperti perjanjian OpenAI dengan Amazon.com senilai USD38 miliar semakin menguatkan tren ini.
Para ahli mengingatkan bahwa gelembung dot-com pada akhir 1990-an juga diawali dengan investasi spekulatif yang berakhir dengan keruntuhan pasar tahun 2000, yang menghapus triliunan dolar nilai pasar. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi koreksi pasar saham di tengah euforia AI yang sedang berlangsung.
Artikel Terkait
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya
Proyeksi IHSG Hari Ini 8.150-8.350: Analisis dan Rekomendasi Saham Terkini