Corporate Secretary RATU, Adrian Hartadi, menjelaskan bahwa pendirian dua anak usaha ini merupakan sebuah langkah strategis. Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi dan portofolio bisnis perusahaan dalam industri energi, khususnya di sektor gas alam.
Meski demikian, Adrian menegaskan bahwa pendirian kedua anak usaha ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan pada saat ini. Pernyataan ini memberikan penekanan bahwa langkah ini lebih bersifat investasi strategis jangka panjang.
Di samping pendirian anak usaha, RATU juga tengah aktif melakukan due diligence terhadap dua blok migas yang dinilai potensial. Lokasi kedua blok migas ini berada di Pulau Jawa dan Kawasan Indonesia Timur. Perusahaan menargetkan finalisasi proses ini pada kuartal IV tahun 2025.
Artikel Terkait
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak, dan Prospek ke Depan
IHSG Rawan Koreksi 5 November 2025: Analisis Teknis & Rekomendasi Saham PTBA, MYOR, HEAL
IHSG Melemah 0,51% ke 8.200, RISE dan IPAC Jadi Top Losers Terbesar
CBRE (Cakra Buana Resources Energi) Raih Pinjaman Rp803 Miliar dari BRI untuk Kapal Hai Long 106: Strategi dan Dampaknya