"Sempat dikasih uang oleh wakil bupati tapi kami tolak. Kami kalau memang anak ini adalah pelaku, kami siap menyerahkan. Tapi jika tidak, harus ada rehabilitasi nama baik dan kompensasi. Anak ini sudah mengalami tekanan luar biasa," kata Bangkit.
Keluarga Laporkan Oknum Polisi ke Propam Polda Jateng
Menyikapi tindakan sewenang-wenang tersebut, Bangkit dan keluarga korban telah melaporkan sejumlah oknum anggota Polsek Jepon dan Polres Blora ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah.
"Bahkan Polres pernah mengatakan supaya masalah ini tidak terlalu dipikirkan. Ini fatal, ini kehormatan anak manusia," ujar dia menegaskan.
Kesaksian Pilu Ibu Korban: Sempat Pingsan dan Dijauhi Warga
Ibu korban, Lasti (53), mengungkapkan kepiluan yang dialami keluarganya. Ia mengaku sempat pingsan saat mendengar tuduhan polisi terhadap putrinya. Ia yang berprofesi sebagai petani miskin kaget ketika rumahnya didatangi belasan polisi dan bidan desa.
"Saya klenger (pingsan) anak saya dituduh seperti itu, padahal bukan. Waktu itu bilangnya hanya pemeriksaan biasa tapi ketika saya masuk ke kamar anak saya sudah telanjang dan diperiksa seperti itu," ungkap Lasti.
Dengan linangan air mata, Lasti menyatakan tuduhan ini telah menghancurkan harga diri keluarganya. Mereka merasa malu dan mulai dijauhi oleh warga sekitar. "Saya malu anak saya dituduh hamil lalu anaknya dibuang. Anak saya juga malu di sekolahnya," keluhnya.
Ia berharap Polda Jateng dapat memberikan keadilan dan mengembalikan kehormatan putri kelimanya itu. "Saya cuma orang kecil, wong tani (petani), kenapa dibeginikan? Saya minta keadilan," pungkas Lasti.
Polda Jateng: Akan Dicek Terlebih Dahulu
Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum memberikan pernyataan resmi.
"Saya cek dulu, baru dapat infonya," kata Artanto.
Artikel Terkait
Kebakaran Terra Drone Indonesia: 22 Tewas, Proyek Sawit hingga Tol Cisumdawu Terungkap
Ustaz Cabul di Sumenep Divonis 20 Tahun Penjara & Kebiri Kimia: Kronologi Kasus 8 Santriwati
Misteri Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Terungkap: Barcode SVLK Kementerian Kehutanan Jadi Kunci
Dua Pelari Meninggal di Siksorogo Lawu Ultra 2025: Kronologi & Penyebab Serangan Jantung