GELORA.ME - Kisah pilu warga sipil yang tak punya kuasa membela diri menyelamatkan dari fitnah hukum. Salah satu yang mengalami adalah Abdurrahman alias Mbah Oman.
Mbah Oman adalah salah satu korban yang berani berbicara dalam Konferensi Rakyat Sipil: Melawan Politik Kekuasaan, Menentang Kemunduran Demokrasi, Negara Hukum dan HAM, yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung dkk di Sekretariat WALHI Lampung, Kamis (14/13).
Mbah Oman merupakan warga Provinsi Banten, yang menjadi korban salah tangkap Polres Lampung Utara atas kasus dugaan perampokan atau tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas).
Padahal, Mbah Oman belum pernah menginjakkan kakinya di Lampung.
Tiba-tiba Ditangkap Polisi
Pada 22 Agustus 2017, Mbah Oman sedang bekerja membersihkan rumput di wilayah Balaraja, Tangerang, Banten. Tiba-tiba, tanpa mengetahui kesalahannya, Mbah Oman ditangkap dan dibawa ke Polsek Balaraja.
"Pagi-pagi jam 9 saya ditangkap katanya karena saya merampok di Kotabumi (Lampung Utara), dibawa ke Polsek Balaraja terus ke Polda Banten. Jam 11 malam dibawa ke Lampung," kata Mbah Oman saat ditemui Lampung Geh.
Mbah Oman tak sempat mengabari keluarga karena penangkapan begitu cepat dan handphone langsung disita polisi.
Keluarga Mbah Oman tiba-tiba mendapat informasi dari aparat setempat, bahwa Mbah Oman ditangkap Polisi dan di bawa ke Lampung.
Belum Pernah ke Lampung
Mbah Oman bingung, mengapa dituduh merampok yang ia sendiri juga tidak tahu kasusnya. Bahkan dengan mata ditutup, Mbah Oman dibawa ke hutan di Lampung Utara. Ia diinterogasi di sana.
"Saya belum pernah ke Kotabumi Lampung, saya dibawa ke hutan dan disuruh mengaku sudah merampok di Kotabumi," katanya.
Penangkap tersebut juga pertama kali Mbah Oman menginjakkan kaki di tanah Lampung. Tanpa pendamping kuasa hukum.
Dipaksa Mengaku, Kaki Ditembak
Di Lampung, Mbah Oman dipaksa mengakui kejahatan yang tidak dilakukan. Bahkan dia dipaksa terus mengaku
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pembunuhan Sadis di Siak: Motif Gara-Gara Hotspot Dimatikan Mengejutkan
Siswi SMA Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Terungkap Dihamili Paman Sendiri
Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf, Pukul Kepala Dapur SPPG hingga Dilaporkan BGN
Kasus Kekerasan Seksual Siswi SMK di Bone: Guru & Siswa Jadi Pelaku, Modus Silat