Strategi Besar Hyundai Dorong Revolusi Kendaraan Listrik dan Hidrogen di Indonesia
Di tengah kondisi pasar otomotif Indonesia yang melambat, Hyundai mengambil langkah berani dengan strategi besar menuju energi masa depan. Melalui investasi triliunan rupiah, inovasi kendaraan listrik, hingga proyek hidrogen berskala global, Hyundai memperkuat komitmennya sebagai pelopor mobilitas berkelanjutan.
Kondisi Pasar Otomotif Indonesia dan Respons Hyundai
Menurut COO PT Hyundai Motor Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, industri otomotif Indonesia saat ini sedang tidak dalam kondisi ideal. "Penjualan mobil nasional yang seharusnya mencapai 1 juta unit per tahun kini hanya berada di kisaran 720-780 ribu unit," ujarnya dalam forum diskusi "Synergizing Energy, Finance, & Agribusiness for a Greener Future".
Hyundai Pionir Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Sejak diterbitkannya PP 55 Tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik, Hyundai menjadi pelopor dalam membangun ekosistem elektrifikasi di Indonesia. Perusahaan ini telah memperkenalkan berbagai model kendaraan listrik seperti Kona Electric, Ioniq, dan Ioniq 5 yang kini sudah diproduksi secara lokal di Cikarang.
Investasi Besar-besaran dan Kolaborasi Strategis
Hyundai menggelontorkan investasi senilai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp50 triliun untuk membangun pabrik kendaraan, pabrik baterai, serta fasilitas komponen lokal. Kolaborasi strategis Hyundai dengan LG menghasilkan pabrik baterai berkapasitas 10 gigawatt-hour, cukup untuk 150 ribu kendaraan listrik per tahun.
Artikel Terkait
Mitsubishi Elevance Concept: Desain Futuristik, AI Co-Driver & PHEV Quad-Motor
Geely Starray EM-i Resmi Meluncur di Indonesia: PHEV dengan Jarak 1.017 KM, Bisa Pakai BBM E10?
GAC Indonesia Targetkan Produksi 2.000 Unit Aion UT di 2025, Harga Mulai Rp325 Juta
BBM E10 Aman untuk Semua Motor Honda Baru? Ini Kata AHM