Hayden mengakhiri musim dengan keunggulan tipis lima poin atas Rossi, 252 berbanding 247. Kemenangan ini menggagalkan ambisi Rossi meraih enam gelar kelas premier secara beruntun.
Kemunduran Karier Pasca Gelar Juara Dunia
Gelar Juara Dunia 2006 justru menjadi titik balik kemunduran karier Nicky Hayden. Di dua musim berikutnya bersama Repsol Honda, ia hanya finis di posisi kedelapan (2007) dan keenam (2008) klasemen akhir tanpa memenangi satu pun seri balapan.
Kemunduran berlanjut saat pindah ke tim Ducati (2009-2013), dengan prestasi terbaik hanya posisi ketujuh pada musim 2010. Pada 2014, ia beralih ke tim satelit Aspar namun hanya menjadi pelengkap grid dengan hasil terbaik finis kedelapan di GP Qatar 2014.
Perpindahan ke World Superbike dan Akhir Tragis
Sadar kinerjanya mandek, Hayden hijrah ke ajang World Superbike (WSBK) pada 2016. Sebagai penghormatan, namanya diabadikan dalam MotoGP Hall of Fame sebagai legenda ke-22 dengan pencapaian: satu gelar juara dunia, tiga kemenangan Grand Prix, 28 podium, dan tujuh pole position.
Tragedi terjadi pada 17 Mei 2017 saat Hayden berlatih menggunakan sepeda di sekitar Sirkuit Misano. Ia ditabrak mobil dari arah berlawanan dalam kecelakaan yang sangat parah. Setelah lima hari berjuang di rumah sakit, Hayden mengembuskan napas terakhir, mengakhiri kisah pembalap yang penuh ironi.
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Kecelakaan Josep Martinez: Kiper Inter Milan Terlibat Insiden Tewaskan Lansia 81 Tahun
PSSI Buka Suara Soal FIFA ASEAN Cup, Arya Sinulingga: Informasi Lengkapnya Belum Kami Terima
Aaron Chia/Soh Wooi Yik Siap Balas Dendam di Hylo Open 2025 Usai Ditumbangkan Rival Indonesia
Megawati Hangestri Hengkang dari Turki, Fokus Bawa Timnas Voli Indonesia Juara SEA Games 2025