Meski beberapa nama seperti Louis van Gaal, Jesus Casas, Timur Kapadze, dan Shin Tae-yong sempat dikaitkan dengan kursi pelatih Timnas, Erick membantah rumor tersebut. Dia menegaskan bahwa belum ada satu pun kandidat yang resmi didekati. PSSI tidak ingin hanya mengejar nama besar tanpa mempertimbangkan kesesuaian dengan karakter dan kebutuhan tim.
Pelajaran dari Masa Lalu
Pengalaman masa lalu menjadi bahan evaluasi penting bagi PSSI untuk lebih cermat dalam memilih pelatih. Sosok yang nantinya terpilih harus memahami filosofi permainan yang cocok dengan karakter pemain Indonesia dan memiliki komitmen terhadap pembinaan jangka panjang.
"Kita ingin pelatih yang bukan hanya membawa hasil instan, tapi bisa membangun sistem," tegas Erick.
Dampak pada Jadwal Timnas
Belum adanya pelatih kepala membuat Timnas Indonesia senior kemungkinan besar tidak akan tampil dalam FIFA Matchday November 2025. Periode ini justru akan dimanfaatkan untuk memperkuat Timnas U-23 asuhan Indra Sjafri yang sedang dipersiapkan menuju SEA Games 2025 di Thailand.
"Daripada terburu-buru memainkan tim yang belum siap, lebih baik kita fokus ke tim U-23 yang sedang menghadapi agenda penting," jelas Erick.
Komitmen Jangka Panjang PSSI
Sikap tidak tergesa-gesa ini mencerminkan pendekatan baru dalam manajemen tim nasional. Setelah melalui periode naik turun, federasi kini berupaya menata fondasi sepak bola Indonesia dengan lebih tenang dan terarah.
Erick berharap publik dapat memahami langkah ini sebagai bentuk komitmen PSSI untuk membangun sistem yang lebih profesional. "Kami ingin memastikan pelatih baru nanti benar-benar mampu membawa perubahan dan menjaga kesinambungan program tim nasional," pungkasnya.
Artikel Terkait
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Takluk dari Bayern
Live Streaming Selangor FC vs Persib Bandung Malam Ini di Vision+: Jadwal dan Link
Rawinda Prajongjai: Karier Baru dari Atlet ke Pelatih Sukses Thailand
Timnas Amputasi Indonesia Berebut Tiket Piala Dunia 2026 di Piala Asia 2025 Jakarta