Era "Kutu Loncat" dan Pergumulan dengan Dominasi Rossi
Pasca hengkang dari Yamaha, karier Melandri seperti menjadi "kutu loncat". Dari tahun 2005 hingga 2007, ia membela tim satelit Honda, lalu pindah ke tim pabrikan Ducati pada 2008. Namun, ia hanya bertahan satu musim sebelum bergabung dengan Kawasaki pada 2009.
Setelah Kawasaki hengkang, Melandri kembali ke tim satelit Honda pada 2010. Selama berkarier di kelas premier MotoGP, ia hanya mampu meraih lima kemenangan dan 20 podium dari 139 start. Era tersebut didominasi secara masif oleh Valentino Rossi, yang secara tidak langsung membatasi ruang gerak dan prestasi pembalap lain, termasuk Melandri.
Hengkang dari MotoGP dan Kesuksesan di Ajang Superbike
Penurunan karier yang terus menerus memaksa Marco Melandri memutuskan untuk hengkang dari MotoGP. Ia kemudian beralih ke ajang World Superbike (WSBK) pada periode 2011-2014 dan 2017-2019.
Di ajang Superbike, performa Melandri kembali menunjukkan grafik positif. Ia berhasil meraih 22 kemenangan dan 75 podium dalam 201 start. Meski belum berhasil meraih gelar juara dunia di WSBK, kariernya di ajang ini bisa dibilang cukup sukses dan membuktikan bahwa ia masih pembalap yang kompetitif.
Kisah Marco Melandri adalah contoh nyata bagaimana dinamika dunia balap bisa dipengaruhi oleh faktor persaingan dan kehadiran seorang pembalap dominan seperti Valentino Rossi. Saat ini, Melandri lebih banyak menghabiskan waktunya sebagai pengamat balapan, meninggalkan cerita dan pelajaran berharga dari karier balapnya yang penuh gelombang.
Artikel Terkait
Hasil Liga Champions: Liverpool Kalahkan Real Madrid, PSG Takluk dari Bayern
Live Streaming Selangor FC vs Persib Bandung Malam Ini di Vision+: Jadwal dan Link
Rawinda Prajongjai: Karier Baru dari Atlet ke Pelatih Sukses Thailand
Timnas Amputasi Indonesia Berebut Tiket Piala Dunia 2026 di Piala Asia 2025 Jakarta