"Saya tidak akan pernah memerintah atau meminta untuk kalian mengurus pribadi saya. Karena saya sudah tahu bagaimana cara mengurus pribadi saya sejak kecil. Saya dilahirkan bukan untuk diurus, tapi untuk mengurus," tegas Bahlil menegaskan prinsip kemandiriannya.
Golkar Milik Bangsa, Bukan Milik Pribadi atau Keluarga
Lebih lanjut, Bahlil Lahadalia menjelaskan sejarah dan posisi Partai Golkar. Dia menyatakan bahwa tidak boleh ada satu kelompok pun yang mengklaim Partai Golkar sebagai milik pribadi atau keluarga, karena partai ini dilahirkan dan digagas oleh para pendiri bangsa.
"Tidak ada partai di republik ini yang proses kelahiran sejarahnya dilahirkan oleh pendiri bangsa. Pikiran-pikiran besarnya pun didirikan, digagas oleh para pendiri bangsa. Karena itu, Golkar nggak boleh ada satu kelompok orang tertentu yang mengklaim Golkar ini seperti punya mereka," paparnya.
Bahlil menambahkan bahwa Partai Golkar harus tetap menjadi partai yang inklusif, mencerminkan semangat kebersamaan dan kepemilikan seluruh keluarga besar bangsa Indonesia, sebagaimana tercatat dalam sejarah panjang partai tersebut.
Artikel Terkait
7 Cara Mencari Kost Dekat Transportasi Umum: Tips Strategis & Langkah Mudah
9 Juta Hektare Sawit Ilegal Tak Bayar Pajak: Fakta & Dampaknya
KSAD Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Penanganan Bencana: Respons KKJ & Kontroversi
KSAD Maruli Minta Media Tak Ekspos Kekurangan Bencana, KKJ Soroti Pembatasan Informasi