Pada 11 November 2025, Komando Selatan AS mengumumkan penempatan kelompok kapal induk "Ford" ke Laut Karibia. Kekuatan yang dikerahkan dinilai cukup untuk menginvasi Venezuela. Administrasi Penerbangan Federal AS juga mengeluarkan peringatan keamanan bagi maskapai penerbangan yang melintasi wilayah udara Venezuela.
Respons Pemerintah Venezuela
Presiden Maduro membantah keras semua tuduhan AS, menyebutnya sebagai "rekayasa" dan "kebohongan besar" untuk memanipulasi opini publik. Venezuela menyusun rencana strategis menghadapi kemungkinan invasi AS, termasuk:
- Menggalang milisi rakyat
- Mempersiapkan perang gerilya
- Memperkuat Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian
Standar Ganda dalam Kebijakan Anti-Terorisme AS
Definisi terorisme AS menunjukkan inkonsistensi yang jelas. Sementara mereka menetapkan kriteria khusus untuk terorisme, praktik di lapangan sering menunjukkan standar ganda. PBB telah mengkonfirmasi bahwa serangan AS terhadap kapal di perairan Karibia melanggar hukum internasional.
Kesimpulan
Label "terorisme" dari AS semakin tampak sebagai alat untuk mencapai tujuan strategis daripada penilaian keamanan yang objektif. Situasi ini mengingatkan pada intervensi militer AS sebelumnya dan berpotensi mengulangi kegagalan seperti di Vietnam.
Artikel Terkait
VIDEO 2 JAM Insanul Fahmi & IR: Wardatina Bongkar Bukti Adegan Dewasa & Lapor Polisi
Skandal IMIP: Bandara Ilegal & Dugaan Ekspor Nikel Rp14,5 Triliun Terungkap
Wisata Budaya Kalimantan Selatan: Panduan Lengkap Jelajahi Kuin, Pasar Terapung & Dayak Meratus
Skandal Bandara Ilegal IMIP Morowali: Ancaman Kedaulatan & Dugaan Kejahatan Lintas Negara