Lima kader NU yang mengaku sebagai "intelektual muda Nahdliyin" melakukan kunjungan diam-diam ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog. Gus Yahya kemudian meminta maaf namun menyatakan kunjungan tersebut tanpa mandat kelembagaan.
2. Kedatangan Pemikir Pro-Zionis (Agustus 2025)
Peter Berkowitz, pemikir AS pendukung Zionisme, diundang sebagai pembicara di Universitas Indonesia dan program AKN NU. Terungkap bahwa Gus Yahya sebagai Ketua MWA UI mengusulkan kedatangan Berkowitz, yang sebelumnya pernah menjamu Gus Yahya di AS.
3. Riwayat Kunjungan Pribadi ke Israel
Gus Yahya mengakui telah beberapa kali mengunjungi Israel untuk "engagement komprehensif", termasuk bertemu dengan PM Benjamin Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin. Meski mengklaim menyampaikan aspirasi perdamaian, ia mengakui pemerintah Israel belum memenuhi harapan tersebut.
Pernyataan Maaf Berulang Gus Yahya
Gus Yahya telah beberapa kali meminta maaf atas insiden yang terkait dengan Israel, termasuk atas kunjungan lima kader NU dan undangan terhadap Peter Berkowitz. Namun permintaan maaf ini dinilai tidak cukup oleh sebagian kalangan internal NU.
Dasar Hukum Pemakzulan
Rapat Syuriyah PBNU menilai tindakan Gus Yahya telah memenuhi ketentuan pemberhentian tidak dengan hormat karena dianggap mencemarkan nama baik organisasi, terutama di tengah genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Artikel Terkait
Prabowo Marah ke Kapolri & Panglima TNI: Mahfud MD Ungkap Teguran Keras Soal Reformasi Polri
Viral! Petugas Kebersihan Temukan Uang Rp 2 Juta di Gorong-gorong, Rezeki Nomplok?
Gus Yahya Tolak Mundur: Bongkar Fakta Keputusan Sepihak Syuriah PBNU 2025
Pemakzulan Gus Yahya: Kronologi Lengkap Kontroversi Hingga Surat Rais Aam PBNU