Kontroversi ijazah Arsul Sani bermula dari masalah kampusnya di Polandia yang terjerat kasus korupsi. Namun dengan tegas Arsul Sani membantah bahwa masalah kampus otomatis menjadikan semua lulusannya bermasalah.
Klarifikasi Komprehensif Arsul Sani
Yang patut dicatat dari langkah Arsul Sani adalah permintaan maaf dan klarifikasi komprehensif yang disampaikannya. Setelah meminta izin pimpinan MK dan MKMK, ia memberikan penjelasan lengkap, jelas, runtut, dan rinci disertai bukti-bukti autentik.
Arsul Sani menyebut berbagai nama yang bisa diklarifikasi kebenarannya, menunjukkan proses kuliah dan penyusunan disertasi yang serius. Bahkan disertasinya telah diterbitkan menjadi buku oleh Kompas Gramedia. Yang terpenting, ia membuka ijazah dan transkrip nilai secara transparan kepada publik.
Pelajaran dari Dua Pendekatan Berbeda
Jika Jokowi menempuh langkah serupa Arsul Sani, kemungkinan besar kasus ijazahnya tidak akan berlarut-larut. Semua dalih yang dibuat Jokowi dan pendukungnya secara otomatis terbantahkan dengan contoh yang diberikan Arsul Sani.
Tak seperti Jokowi, Arsul Sani tidak merasa direndahkan atau dihina oleh pelaporannya. Pelajaran pentingnya adalah: tidak perlu menyalahkan Roy Suryo dan kawan-kawan. Cukup dengan mencabut laporan polisi dan membuka ijazah tanpa syarat.
Kesimpulan: Kemudahan vs Kerumitan
Arsul Sani telah membuktikan bahwa masalah ijazah sebenarnya bisa diselesaikan dengan mudah. Pertanyaannya, mengapa Jokowi memilih membuatnya rumit? Terlebih dalam kondisi kesehatan yang tidak optimal, seharusnya jalan mudah lebih diprioritaskan. Jika ada cara yang lebih sederhana, mengapa harus dipersulit?
Erizal
Direktur ABC Riset & Consulting
Artikel Terkait
Desak KPK Copot Kasatgas yang Lindungi Bobby Nasution dari Kasus Suap
KPK Diminta Panggil Jokowi soal Kasus Whoosh: Haryono Umar Beberkan Alasan dan Dugaan Mark Up
Denny Indrayana Bongkar Alasan Jokowi Tolak Perlihatkan Ijazah Asli: Bukan Sikap Negarawan
Mahfud MD Sebut Penugasan Kapolri untuk Jabatan Sipil adalah Bentuk Penyelundupan Hukum