Ustaz Abdul Somad dan Dukungan Politik: Refleksi atas Penangkapan Gubernur Riau
Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali menjadi sorotan setelah membela Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang ditangkap KPK. UAS menyatakan bahwa Abdul Wahid bukan ditangkap, melainkan hanya dimintai keterangan. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan publik tentang akurasi informasi dan peran ustaz dalam politik praktis.
Pola Penangkapan KPK dan Dukungan Politik
Ini bukan pertama kalinya Gubernur Riau berurusan dengan KPK. Abdul Wahid, yang didukung UAS dalam Pilkada, ditangkap di sebuah kafe setelah sempat kabar buruu. Kasus ini mengingatkan pada pola serupa di daerah lain, seperti Bobby Nasution, yang mampu menghindari penangkapan karena didukung kekuatan politik yang kuat.
Fenomena ini menunjukkan bahwa pejabat dengan "backup" politik memadai cenderung lebih sulit disentuh hukum. Bahkan terpidana kasus korupsi dengan vonis tetap pun kadang masih bebas.
Dilema Ustaz Populer dalam Politik Praktis
Ustaz Abdul Somad termasuk di antara ustaz populer Indonesia, bersama Adi Hidayat, Aa Gym, dan Gus Baha. Kepopuleran mereka terjaga karena netralitas politik. Berbeda dengan ustaz yang sejak awal berpolitik di partai tertentu, yang jarang mencapai tingkat kepopuleran sama.
Artikel Terkait
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka KPK: Fakta Jatah Preman Rp7 Miliar dan Perintah Satu Matahari
Usman Hamid Bongkar Alasan Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Rekam Jejak Kelam Hingga Masa KNIL
Kadis PUPR Riau Ancam Copot Pejabat yang Tolak Setor Fee 5% ke Gubernur Wahid
Prabowo Disebut Beri Sinyal Stop Penyidikan KPK Soal Dugaan Markup Proyek Whoosh