- Komet tersebut mencerah secara signifikan hingga mencapai magnitudo 9.
- Fotometri warna menunjukkan bahwa komet tampak jauh lebih biru jika dibandingkan dengan Matahari.
Bersamaan dengan perubahan warna, tim peneliti yang dipimpin Davide Farnoccia dari NASA's Jet Propulsion Laboratory juga melaporkan adanya tanda-tanda "akselerasi non-gravitasi" pada komet. Artinya, pergerakan komet tidak sepenuhnya disebabkan oleh gaya gravitasi Matahari saja.
Penjelasan Ilmiah di Balik Perilaku Aneh Komet
Meskipun akselerasi non-gravitasi sempat memicu spekulasi-spekulasi liar, para astronom sepakat bahwa fenomena ini justru mengonfirmasi perilaku komet yang tidak biasa. Akselerasi ini sangat mungkin disebabkan oleh proses "outgassing", yaitu pelepasan gas secara signifikan saat komet mendekati Matahari.
Dorongan dari gas yang dikeluarkan inilah yang menciptakan percepatan tambahan. Avi Loeb, astronom dari Harvard, memperkirakan bahwa jika proses ini berlanjut, komet bisa kehilangan sekitar sepersepuluh dari massanya selama melintasi perihelion. Hilangnya massa dalam skala besar ini diharapkan dapat terdeteksi sebagai gumpalan gas di sekitar 3I/ATLAS pada bulan November dan Desember 2025.
Misteri yang Masih Menanti Jawaban
Hingga saat ini, alasan di balik peningkatan kecerahan komet yang sangat cepat masih menjadi teka-teki. Wahana antariksa JUICE miliki European Space Agency (ESA) yang sedang dalam perjalanan ke Jupiter, berpeluang untuk mendeteksi hilangnya massa komet ini pada awal November.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa percepatan dan perubahan warna ini mungkin terkait dengan proses sublimasi air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Namun, sebagai objek antarbintang ketiga yang dikonfirmasi, masih banyak misteri yang menyelimuti 3I/ATLAS.
"Tanpa penjelasan fisik yang pasti, prospek perilaku 3I pasca-perihelion tetap tidak pasti," demikian kesimpulan tim peneliti. Observasi lanjutan sangat diperlukan untuk mengungkap perilaku sebenarnya dari komet antarbintang yang langka ini.
Artikel Terkait
Zohran Mamdani: Wali Kota Muslim Pertama New York, Janji Pembekuan Sewa hingga Pro-Palestina
Jusuf Kalla Tuding Rekayasa Mafia Tanah di Sengketa Lahan 16,4 Hektare Makassar
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditahan KPK: Kronologi OTT dan Barang Bukti Rp1,6 Miliar
Kasus Ijazah Jokowi Diusut Kembali, FPP-TNI Datangi Bareskrim