Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok pemimpin yang otoriter. Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons terhadap berbagai kritik yang ditujukan kepada kinerjanya. Prabowo mengungkapkan kebiasaannya menonton berbagai podcast di malam hari, termasuk konten yang secara terbuka mengkritik kebijakan dan kepemimpinannya.
"Saya rutin membuka podcast pada malam hari. Ketika mendengar pertanyaan apakah saya otoriter, saya merenungkannya dan merasa tidak demikian," jelas Prabowo dalam sambutannya pada acara pemusnahan barang bukti narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Meski mengakui kadang merasa tidak nyaman dengan kritikan tersebut, Mantan Danjen Kopassus ini menyatakan tetap menerima semua masukan sebagai bahan evaluasi diri. "Terkadang saya merasa kesal dengan beberapa konten podcast yang menyinggung saya. Namun, saya tetap mencatat dan menjadikannya bahan introspeksi," tambahnya.
Prabowo menekankan pentingnya sikap terbuka terhadap kritik bagi setiap pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang menolak koreksi justru berpotensi membuat keputusan yang keliru. Filosofi kepemimpinannya adalah mengedepankan pengabdian tanpa disertai rasa sakit hati. "Dalam pengabdian kepada bangsa dan negara, kita tidak boleh membiarkan rasa tersinggung mengganggu konsentrasi," pungkas Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Foto Rahasia Epstein Dibuka: Trump, Clinton, Bill Gates Terseret Skandal
Forum Kiai NU Jawa Desak MLB PBNU, Usul Rhoma Irama Masuk Kepengurusan
Kim Jong-un Eksekusi 30 Pejabat: Hukuman Mati Gagal Tangani Banjir Korea Utara
Kritik SETARA Institute: Perpol Kapolri No. 10/2025 Dinilai Abaikan Putusan MK dan Hambat Reformasi Polri